|| Polaroid Love ||

29 5 2
                                    

Episode 2
.
.
.

Seperti biasa heeseung sedang menikmati kesendiriannya di atap sekolah.

Suasana hening sangat bagus untuk kesehatan heeseung.

Suasana hening sangat bagus untuk kesehatan heeseung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AH AKU SUKA !!."

Heeseung terbangun karena sangat terkejut mendengar suara yang begitu keras.

"Aaaiissshh brengsek siapa yang berani mengganggu tidurku." Dengus heeseung yang marah.

Heeseung bangkit dari tidurnya untuk melihat manusia mana yang berani-beraninya membangunkan iblis yang sedang tertidur.

Wajahnya, senyumannya dan bibirnya mampu membuat tubuh heeseung membeku. Ingin rasanya heeseung menghampiri wanita yang sedang menutup matanya lalu mencium bibir mungilnya.

Amarah heeseung tiba-tiba hilang ketika melihat kekonyolan wanita yang ada di hadapannya tersebut. Namun tiba-tiba tubuh wanita itu hilang keseimbangan. Heeseung berlari untuk membantunya.

Dan...

Ya...

Apa yang heeseung inginkan ternyata bisa ia dapatkan dengan mudah.

Bibir mungil wanita itu menyentuh bibirnya. Hangat dan manis rasanya.

Mata wanita itu bertemu dengan mata heeseung saling menatap dan membulat karena terkejut.

...

Sohyun masih meratapi kesialannya hari itu.

"Mengapa aku harus sial di hari pertama aku sekolah." Gerutu sohyun yang mengingat kembali momen memalukan tadi siang.

"Aaakkkkhhhh."

Sohyun terlihat seperti orang frustasi karena berulang kali ia mengacak-acak rambutnya sehingga membuat rambutnya berantakan seperti orang gila.

.
.

Heeseung tampak tersenyum sendiri seraya mengingat kembali momen indah yang ia dapatkan tadi siang.

"Apa kau sudah gila ?." Tanya niki

Heeseung memutar mata malasnya mendengar pertanyaan konyol dari niki.

"Katamu sekolah kita kedatangan murid baru, siapa namanya ?."

"Wae ? Kau mau menjadikannya mangsamu ?."

"Tergantung."

"Maksudmu ?."

"Jika dia terlihat biasa saja mungkin aku akan menjadikannya budak nafsuku saja tapi jika dia menarik..."

|| Polaroid Love ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang