Hari libur sudah tiba,pagi ini Arana sudah bersiap untuk lari pagi.Arana sudah menyusun beberapa rencana yang akan ia lakukan untuk hari libur kali ini.Jika biasanya hari libur Arana akan melakukan les,untuk hari ini tidak ada,karena Arana pikir Galen belum sepenuhnya sembuh dari alerginya beberapa hari yang lalu.
“Lumayan cerah.”Arana melihat-lihat arah sekelilingnya dengan kaki yang terus berlari dengan kecepatan sedang.Arana juga menyempatkan diri untuk menyapa beberapa orang yang ia lewati dengan sangat ramah.
Kali ini Arana memilih untuk berlari dengan rute rumah menuju taman.Tidak terlalu jauh,Arana sengaja melakukan rute perjalanan jarak dekat.Karena ia masih mempunyai banyak hal yang akan ia lakukan hari ini.
Setelah sampai Arana memilih untuk membeli bubur ayam yang terletak di dekat taman.
“Buk buburnya 1 porsi,kaya biasa ya makan disini.”Pesan Arana pada penjual bubur ayam itu.
“Siap neng.”
Arana membuka ponselnya melihat apakah ada notifikasi untuk dirinya sendiri.
“Abis ini mampir ke taman dulu deh,baru ke alfa.”Kata Arana lalu mematikan ponselnya dan memasukkan kedalam kantong celana.
“Ini neng.Neng Arana mau jogging ke taman ya?.”Tanya ibu penjual bubur ayam itu pada Arana.
“Hehe iya bu,biasalah biar keliatan sehat.”Jawab Arana lalu menerima mangkuk bubur dari ibu tadi.Ibu penjual bubur ayam yang kerap di panggil dengan sebutan Bu Surti memang sudah sangat akrab dengan Arana.Arana sering sekali sarapan di sini,karena Arana pikir rasa bubur yang Bu Surti masak ini sangat enak tidak ada lawan.
“Oh iya neng,silahkan dimakan.”Kata Bu Surti ramah,lalu meninggalkan Arana untuk membuatkan bubur pesanan pembeli lain.
15 menit kemudian Arana sudah selesai sarapan,ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Bu Surti untuk membayar.
Arana berjalan menuju taman dan menikmati suasana disana.Arana duduk di dekat air mancur yang terletak di tengah-tengah taman.
“Foto dulu kali ya.”Arana mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi kamera.Ia memasang kamera depan agar lebih mudah,tetapi ada yang sedikit janggal menurut Arana.Ia terus melihat ke arah kameranya, melihat ke bagian belakang Arana yang terlihat tidak asing.Seorang laki-laki berbadan tinggi,menggunakan pakaian serba hitam dan juga memakai masker dan topi.
“Kaya kenal.”Arana reflek menoleh kebelakang.Mereka sempat saling bertatap-tatapan tetapi laki-laki itu memutus kontak mata dan langsung lari dari area taman.Arana dengan cepat mengejar laki-laki tadi dengan cepat.
“Woi tunggu.”Pekik Arana yang masih terus berlari mengikuti laki-laki tadi dari belakang.Tetapi langkah kaki laki-laki tadi sangat lebar daripada Arana,sehingga ia tidak bisa mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Arana
Teen Fiction"Nggak semua realita harus sesuai dengan ekspektasi lo.Tuhan punya jalan terbaik buat kita semua." -Galen Ryszard Naraga. "Gal,tolong berdiri disamping gue lebih lama.Lo adalah support system kedua setelah orang tua gue." -Arana Syera Erkatama. ~~~~...