3.Hampir Saja

3 1 0
                                    

Tok...tok...tok...

"Arana bangun,udah siang."Kata Levia dibalik pintu kamar Arana.

Hari sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi,tetapi Arana sepertinya tidak ada niat sedikitpun untuk bangun dari tidurnya.

"Hmmm."Merasa terusik,Arana menerjapkan matanya berkali-kali.Berusaha menerima cahaya lampu yang masuk kedalam matanya.

Ting....

Sebuah notifikasi muncul dari benda pipih yang berada di meja nakas.Tanpa berlama-lama Arana mengambilnya dan melihat siapa yang telah mengirimkan ia notifikasi pesan.

"WHAT?."Arana bangkit dari tidurnya,masih melihat apa yang ada di layar ponselnya.Terdapat pesan dari seseorang yang mungkin sekarang ini sangat ia benci.

Terdapat pesan dari seseorang yang mungkin sekarang ini sangat ia benci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kalo ga Rubby ya Floryn yang kasih nomer WhatsApp gue ke dia.Awas aja,abis lo berdua."Arana membuang kasar selimutnya,pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk datang ke sekolah.

~~~~~~~~~~

Arana keluar dari mobilnya,berjalan menelusuri koridor sekolah.Banyak pasang mata melihat ke arah Arana dengan rasa sedikit takut.Pasalnya sekarang ini mata Arana terlihat biasa saja tetapi menusuk.

Setelah sampai didepan pintu kelasnya.Arana membuka pintu kelas dengan kasar.Melihat sekitar,letak dimana kedua sahabatnya ada.Setelah menemukan ia mendekati mereka berdua.

"SIAPA-."Belum juga arana selesai bertanya sudah Floryn potong.

"DIA."Ucap Floryn dengan menunjuk ke arah Rubby.Yang ditunjuk pun hanya mengeluarkan reaksi nyengir.

"Hehe sorry Na,soalnya itu si Zian minta ke gue mulu."Jelas Rubby pada Arana.

"Ah sialan lo."Arana pergi meninggalkan area kelas dalam keadaan kesal.

"Kan lo sih,harusnya gak usah dikasih."Floryn menatap sinis ke arah Rubby.

"Udahlah biarin aja,itung-itung pdkt."Jawab Rubby santai.

~~~~~~~~

"Nih makan."

Arana menoleh,melihat ada kedatangan Galen yang sedang memberinya sebuah minuman dan makanan.Tadi Arana pergi ke rooftop,seperti biasa Arana mencari hawa segar di pagi hari.

"Buat gue?."Tanya Arana ragu-ragu.

"Iya lah,gue tau lo belum sarapan,pucet soalnya."Ucap Galen lalu memberikan makanan dan minuman tadi para Arana.

"Thanks."Ucap Arana lalu menerima makanan dan minuman tadi dari tangan Galen.

"Tadi mau gue beliin nasi goreng tapi gue inget kayanya cewek ngga terlalu suka sarapan deh,yaudah gue beliin minuman sama makanan ringan aja."Jelas Galen membuat Arana sedikit kagum.

She Is AranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang