Dua minggu berlalu.
Di malam hari, Ella dan Callie yang sedang berada di sebuah mall atas permintaan Callie yang ingin ditemani berbelanja make up dan beberapa baju, sementara Ello tak bisa ikut karena sedang bersama teman tongkrongannya.
Setelah selesai menaruh barang belanjaan, kini keduanya telah duduk di dalam mobil sambil berpikir mau kemana lagi setelah ini.
"Kel, ke club yok." Ajak Ella.
"Gilak lo?"
"Yaelah sekali kali nikmatin hidup Kel, jangan kuliah mulu. Udah ikut aja."
Tanpa menunggu persetujuan Callie, Ella segera melajukan mobilnya ke sebuah club malam.
Mereka memasuki club yang pasti ramai dipenuhi kalangan muda seumuran mereka. Callie sudah merasa ngeri melihat suasana club yang baru pertama ia kunjungi. Ella memutuskan untuk duduk di meja bar, diikuti Callie yang duduk di sampingnya."Red wine satu." Ucap Ella saat barista menghampirinya.
"Lo mau minum juga Kel?" Tawa Ella.
"Gak deh." Jawab Callie.
"Sama air mineral satu." Pesan Ella pada barista lagi.
"Siap, ditunggu." Sahut barista.
Minuman mereka pun tiba. Ella langsung menenggak red wine pesanannya. Sementara Callie hanya memutar mutar botol air mineralnya.
"Kenapa lo tiba tiba ngajak gue ke club? Mau seneng seneng sama gue ya?" Tanya Callie menggoda Ella.
"Dih idih, kalo mau seneng seneng bareng mah minum alkohol juga mba, bukan minum air mineral. Udah lo nemenin gue aja."
"Lagi ada masalah ya lo? Ngaku."
"Kagak, apaan dah. Lagi pengin aja. Kenapa? Gak nyaman ya? Gue anter pulang sekarang ya?" Tawar Ella.
"Giliran udah disini aja lo baru nanyain gue. Udah terlanjur udah, lanjutin minumnya." Gerutu Callie.
Ella tertawa mendengar tersebut dan kembali menenggak minumannya dengan cepat.
"Lo gak dimarahin mamaca sama papaji mabok begini?" Tanya Callie lagi.
"Biasanya juga gue minum bareng papah sama Ello di rumah."
"Oh, bisa gitu ya?"
"Dibilang papah gue metal. Selama umur gue dah legal mah santai aja brok."
Mereka mengobrol meski beberapa kali terhambat akibat alunan musik yang sangat keras. Tiba tiba dua orang lelaki mendatangi mereka berdua.
"Hai cantik, mau dance bareng gak?" Tanya seorang lelaki pada Ella.
Bukannya menolak, Ella kini beranjak dari duduknya dan menerima tawaran lelaki tersebut. Keduanya menari di tengah kerumunan orang lainnya yang juga sedang menari mengikuti alunan musik.
"Hai cantik, boleh ngobrol ngobrol gak?" Tanya Lelaki lainnya pada Callie yang kini sudah menempati kursi Ella.
Bukannya menjawab, kini Callie mengambil gelas berisikan red wine milik Ella dan menenggaknya. Tak cukup satu tenggakan, kini Callie kembali mengisi gelas tersebut dan menenggaknya lagi sambil terus menatap Ella yang sedang menari dengan seorang lelaki yang tidak dikenal.
"Wih, keren juga toleran alkoholnya." Ucap Lelaki disamping Callie.
"Mau dance juga bareng gue gak?" Tanya Lelaki itu lagi.
"Diem lo." Sahut Callie.
Kini Callie beranjak dari duduknya, dengan langkah sempoyongan akibat alkohol yang barusan ia minum, karena pada dasarnya ia belum pernah meminum alkohol sebanyak ini. Callie berjalan menuju pintu keluar, sesekali bersenggolan dengan orang orang yang berada disitu, Callie tidak peduli, hatinya panas entah efek alkohol atau ada alasan lain yang membuat hatinya terasa panas.
Saat berhasil keluar dari club malam, Callie merasakan tangannya digenggam oleh seseorang. Saat Callie mencoba menatap orang tersebut, ternyata yang menggenggamnya adalah sahabatnya yang sering membuatnya kesal.
"Mau kemana?" Tanya Ella.
"Pulang." Ketus Callie.
"Lo kapan minum Kel?" Tanya Ella yang menyadari Callie sedang berada dalam pengaruh alkohol.
"Bukan urusan lo."
"Astaga, ya udah ayo pulang." Ajak Ella.
"Gak mau!"
"Katanya tadi mau pulang?"
"Gak mau bareng lo."
"Kenapa?"
"Sana lo pulang aja sama cowo yang joget bareng lo tadi!" Ucap Callie mulai melantur.
"Lah, kenapa?" Bingung Ella.
"Pake nanya kenapa lagi." Kesal Callie.
"Cewe umur dua puluh dua tahun lagi minum di club sambil cari hiburan sama cowo tuh hal wajar, Kel." Jelas Ella.
"Tapi lo ninggalin gue monyet!"
"Ya kenapa lo gak cari cowo juga?"
"Gila lo ya, dah lah males gue sama lo."
Callie merajuk dan terduduk di tanah sambil menendang nendang kakinya layaknya anak kecil sedang merengek ingin dibelikan mainan.
Ella menghela nafasnya sejenak, bingung menghadapi Callie yang sedang mabuk ini."Ayo cepet pulang." Ajak Ella lagi.
"Dibilang gak mau!"
Ella berjongkok di hadapan Callie dan langsung menarik kedua lengannya untuk melingkar di lehernya dan menggendong Callie secara paksa. Callie yang tak ada tenaga, tubuhnya tak bisa melawan, hanya mulutnya yang tak henti melontarkan ucapan kasar pada Ella.
"Turunin gue! Dibilang gak mau! Sana lo lanjutin joget sama cowo jelek itu! Monyet kalian semua! Lu juha ngapa mau aja diajak cowo itu! Sinting! Tolol!"
Ella mengabaikannya dan terus berjalan menuju mobilnya. Ella membawa Callie pulang ke rumahnya, entah apa yang akan terjadi jika ia membawa Callie pulang ke rumah Ashel dan Fidel dengan keadaan Callie yang sudah mabuk. Mungkin saja Ia akan di hajar habis habisan oleh Fidel. Ella menggendong Callie lagi masuk ke dalam rumahnya, di dalam masih ada Ello yang menonton tv sendirian di ruang tengah.
"La? Itu Keli? Dia kenapa?" Tanya Ello.
"Mabok, abis ke club."
"Lo yang ajak ya? Lo sinting apa gimana?"
"Bukan gue yang nyuruh dia minum. Dia minum sendiri."
"Tapi lo ngajak Keli ke club, bego banget."
"Diem, udah sana lo tidur aja."
Ella membawa Callie masuk ke dalam kamarnya. Setelah membaringkan Callie di kasurnya, ia pun ikut berbaring di sebelahnya dan langsung tertidur begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVER
Fanfiction"Aku mencintainya, tapi aku menjauhinya." ib: behind the shadows gxg 18+ bahasa campuran, kasar, dan berantakan mohon bijak dalam membaca