Be Mine, Auristela-18✨

171 7 2
                                    

Pagi ini Asher sudah dibuat kesal dengan rengekan Riana yang memaksa ingin ikut berangkat ke kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Asher sudah dibuat kesal dengan rengekan Riana yang memaksa ingin ikut berangkat ke kantor. Xavier yang sebenarnya ditugaskan untuk menemani gadis itu di rumah sakit pun hanya memilih duduk santai di sofa sembari menatap perdebatan sang Tuan dan Riana.

"Ayolaahh Tuan, izinkan saya pergi ke kantor. Saya janji, saya bisa mengerjakan tugas saya dengan baik seperti biasanya. Lagipula saya sudah cukup sembuh," mohon Riana saling menggosokkan kedua telapak tangannya.

Gadis itu terus mengikuti kemanapun langkah Asher hingga berhasil membuat pria itu melotot jengkel.

"Jangan membangkang Riana. Kau belum sembuh. Diamlah sebelum aku benar-benar marah," tekan Asher dengan tatapan dinginnya.

"Asher, pleaseeee!" pinta Riana lagi reflek menahan lengan Asher yang hendak melenggang pergi. Sementara, pria itu justru sempat terkejut atas tingkah Riana yang berani memegangnya dan memanggil namanya langsung di depan orang lain.

Berhasil mengendalikan ekspresinya, Asher membuang napas pendek. Pria itu membalikkan badannya menghadap Riana. Entah kenapa sedikit merasa tidak suka saat gadis itu melepaskan pegangannya.

Dasar jantung murahan. Dipegang sebentar saja sudah berdebar, batin Asher merutuki dirinya sendiri.

"Xavier," panggil Asher dengan pandangan datar tetap tertuju pada Riana.

"Ya, Tuan," balas Xavier langsung bangkit dari duduknya.

"Panggil Cindy kemari untuk mengemasi barang-barang. Kau dan kucing cerewet ini ikut aku ke kantor," putus Asher lalu melenggang pergi.

Riana menoleh ke arah Xavier lalu bersorak senang.

"Yes! Let's go Kak Xavier!" seru Riana lalu menggeret Xavier pergi dari ruang rawat itu.

"Jangan terlalu banyak bergerak Riana. Lukamu belum benar-benar sembuh," peringat Xavier yang pasrah diseret oleh gadis di depannya. Tak dipungkiri, dirinya ikut senang melihat kondisi Riana yang sudah cukup membaik.

"Iya, iya. Semua orang melarangku bergerak. Apa kalian ingin aku jadi patung saja?" gerutu Riana yang masih terdengar oleh Xavier yang kini sudah berjalan sejajar di sampingnya.

 Apa kalian ingin aku jadi patung saja?" gerutu Riana yang masih terdengar oleh Xavier yang kini sudah berjalan sejajar di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Mine, AuristelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang