One

6 3 0
                                    

Satu tahun kemudian........

Aku Jennie, murid baru di RADHIKA HIGH SCHOOL . Ini hari ketiga aku sekolah, dan pertama kali nya aku telat.

Jennie terus berlari hingga sampai didepan gerbang sekolah yang sudah ditutup. Ia berjinjit menoleh kesana-kemari mencari satpam yang seharusnya bertugas berjaga di gerbang. "Mana sih satpamnya? "

Jennie bersandar pada pagar dan mendengus.

Aku senang sekolah disini, karena aku ketemu teman yang jadi teman terbaik ku.

Ia berbalik lalu menggoyangkan pagar itu. "Halo! Pak satpam! Tolong bukain pintunya pak! " Teriak Jennie namun tidak ada yang muncul.

"Woi lo telat? "

"Astaghfirullah! " Seru Jennie yang terkejut karena kedatangan seseorang tiba-tiba.

"Eh sorry,gue ngagetin lo ya? Lo Jennie anak baru dikelas gue kan? " Siswi baru itu menjulurkan tangannya, "Gue Arika. "

Dia Arika, Teman yang aku maksud tadi. Sering berangkat telat, suka random, dia juga suka bawa kendaraan bermacam-macam buat ke sekolah. Bukan berarti dia punya banyak kendaraan, tapi karena dia minjem sama orang dijalan.

Jennie menerima uluran tangannya. "Gue Jennie. Kita udah gak bisa masuk nih. "

"Bisa kok. "

"Gimana caranya? Gerbangnya kan udah ditutup. "

"Sini ikut gue, " Arika menarik tangan Jennie hingga sampai didepan dinding dengan ketinggian yang sedang. "Kita lewat sini. "

"Yang bener aja lo, kita manjat dinding ini? "

Arika mengangguk. "Iya, pendek gini masa lo ga bisa? "

"Tapi kita kan pakai rok. "

"Bentar gue contohin, " Arika memanjat dinding itu dengan lihai seperti sudah terbiasa memanjat.

Setelah sudah berada dibalik dinding itu ia sedikit merapikan rok nya. "Ayo buruan, ntar tambah telat. "

Arika membantu Jennie untuk memanjat.

"Khem! " Suara itu tidak asing ditelinga Arika. Ia berbalik mendapati seorang siswa berpakaian rapi menggunakan almamater osis berwarna abu-abu.

Azriel--- Ketua osis Radhika High School, salah satu murid berprestasi di sekolah. Atlet basket, atlet pencak silat, dan atlet renang. Ia memang unggul di bidang non-akademik, namun dari beberapa prestasinya itu ia masih belum bisa mengimbangi nilai akademiknya.

"Lewat gerbang! " Ucap Azriel lalu berjalan menuju gerbang dan membukanya untuk Jennie.

"Makasih. " Ujar Jennie setelah gerbang terbuka.

Azriel menatap sinis Jennie, "Anak baru kok telat. Ikut gue. " Jennie mengikuti Azriel.

Kini Azriel bersedekap menatap dua teman kelasnya ini. "Kalian tau ini jam berapa? "

"Lo yang pake jam tangan, malah nanya. Liat sendiri lah, " Ucap Arika.

Azriel menggeram. "Setengah delapan baru masuk? "

"Sebagai ketua osis gue berhak buat ngasih kalian hukuman, sekarang kalian berdiri dan hormat bendera di lapangan. "

Bruk!

Azriel, Jennie, dan Arika menoleh kesumber suara yang ternyata terdapat tiga orang siswa yang bersiap memanjat keluar.

"Kalian kelapangan sekarang, gue mau ngurus mereka dulu. " Azriel menghampiri tiga siswa itu.

"Mereka mau bolos? "Tanya Jennie.

Arika mengangguk, "mereka emang sering bolos. "

"Mereka bukan nya temen sekelas kita juga? Siapa nama mereka? "

"Zayyan,Bryan, sama Ken. "

"Woi! Kelapangan sekarang atau gue tambah hukuman kalian! " Seru Azriel melihat Jennie dan Arika yang masih mengobrol.

Jennie dan Arika segera berlari kelapangan. Kini mereka berdiri di lapangan dan hormat pada bendera.

"Dia beneran ketua osis? " Tanya Jennie memecah keheningan.

"Azriel? Iya, emang songong tuh anak. Kalau dia bukan murid kesayangan pak Arib udah gue bikin remuk tulangnya. "

"Pak Arib siapa? "

"Guru BK. Tuh orangnya, " Jennie mengikuti arah pandang Arika yang disana terdapat guru laki-laki gagah yang sedang berjalan dengan earbuds bertengger di telinganya.

"Ganteng kan pak Arib, idola gue disekolah tuh, " Ucap Arika dengan bangga.

"Kok bisa jadi idola lo? "

"Soalnya dia adil, mau siswa berprestasi sekalipun, kalau salah ya tetap aja dihukum. "

Jennie mengangguk paham,"Lo gak naksir kan sama guru? "

"Ya kagak lah, udah punya bini sama anak itu. Cantik lagi bini sama anak-anaknya."

Mendengar itu Jennie hanya bisa terkekeh, ia mulai nyaman mengobrol dengan Arika.

***

Hey! Hey! Hey!

Hellow SkyFriends!👋✨

Mari sumbangkan vote and comment untuk support penulis amatir ini:-)

Udah? Thank you🤍

Salam hangat dari Sky💫

Dibalik Dinding SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang