ᝰ EYE FOR EYE [MUSICAL] ⁶₆

22 1 1
                                    

Prompt : Balas dendam hanyalah ambisi Zoro, dia tahu mata harus dibalas dengan mata

Genre : musikal, aksi, fluffy, angst

Warning : Mpreg, Darah, suicide, Pembunuhan, Penyiksaan, rape-non con

Marriage life, mcd, kinda ooc, eyd dan tanda baca yang berantakan

Note : Kalian bisa baca cerita ini sambil mendengarkan lagu

Beautiful in White - Shane Filan

Denting - Melly Goeslaw

---

"3209" Zoro melempar pedangnya ke tanah, netranya menangkap puluhan orang yang bergelimpangan di depannya

Zoro mengarahkan kaki jenjangnya menuju motor, lalu berlalu pergi dengan cepat

Tangannya dengan cepat menekan telepon yang tersambung ke helmnya, "Law, cari tau keberadaan Vinsmoke Judge" Kata Zoro sementara ia menambah kecepatan motor yang ia kendarai

"Tidak ada informasi mengenai dirinya, dia benar-benar menutup semua akses dan memperketat pengamanan" jelas sang penerima telepon, terdengar pula suara keyboard yang beradu

"Aku tidak peduli, aku akan mencari tau! " Zoro mematikan panggilan sepihak

Motor yang ia kendarai memasuki sebuah flat kecil yang hanya cukup untuk 2 orang, Zoro memarkirkan motornya sembarangan dan segera masuk ke dalam

Zoro menatap dua bingkai foto yang terpajang apik di flat kecil miliknya, matanya menatap sedih 2 bingkai foto itu

Zoro berjalan menuju laci untuk mengambil 2 cup mie instan dan menyeduhnya dengan air hangat

Perutnya belum terisi dari kemarin, Zoro sendiri sudah tidak peduli akan rasa lapar

Keinginannya hanya satu,balas dendam kepada orang yang menghabisi keluarganya

---

9 tahun yang lalu

Roronoa Zoro, 20 tahun seorang pianis terkenal dia sudah seringkali memamerkan kemampuan bermusiknya di acara musik

Roronoa Zoro adalah putra pebisnis terkenal Roronoa Arashi dan Arsitek wanita Roronoa Terra

Zoro berdarah Jepang yang membuatnya tidak hanya terkenal akan kemampuan bermusiknya tapi juga wajah rupawan bak dewa Yunani

Roronoa Zoro memiliki struktur tubuh yang tegap dan berotot yang terkadang ia pamerkan ketika ia bermain piano, rambutnya berwarna hijau yang dipotong berantakan, kulitnya cenderung lebih gelap tapi itu semakin membuat dirinya tampak rupawan

Saat ini Zoro bersiap untuk pementasannya di gedung opera di Sabaody, dia berlatih selama sebulan penuh agar bisa menampilkan yang terbaik dengan piano kesayangannya

"Permisi, tuan Roronoa saya Duval salah satu penyelenggara acara ini, saya ingin memberi tau bahwa penampilan anda tidak akan solo melainkan duo dengan salah satu pemain ice skating dari North Blue, jadi anda akan menjadi pengiring permainannya"

"Aku tak masalah, asalkan ia cocok dengan musikku itu tak masalah" Zoro tersenyum simpul sembari memperbaiki setelan jasnya

"Terimakasih atas perhatiannya tuan Roronoa, kami pamit undur diri" Zoro mengangguk

Zoro membuka penutup pianonya, menarikan jemarinya ke atas tuts piano, mencoba berlatih tapi entah kenapa fokusnya terpecah ketika mendengar suara nyanyian dari ruang rias

Zoro hendak mencari tau siapakah yang bernyanyi tapi urung karena panitia sudah menyuruhnya berada di panggung

Zoro bergegas menuju panggung, tapi saat ia melewati ruang rias, matanya tanpa sengaja melihat sosok pirang yang sedang memasang sepatu ice skatingnya, Zoro tidak melihat wajahnya tapi ia tahu pirang itu adalah partnernya

7 day 7 genre [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang