lapangan merdeka

26 2 0
                                        

Selepas pulang dari sekolah akhirnya Fian pun memilih untuk bertemu dengan Deon di lapangan merdeka,
Dan lapangan ini memang terkenal sepi dan di tempat ini Fian dan Deon saling menatap mata cukup lama ia menatap lama akhirnya pun ia mengangkat bicara
"Gue belum maaf in Lo Deon!!" Teriak Fian di depan wajah Deon
"Bau Mulut Lo ah" ucap Deon seketika Deon pun mundur karena satu Bogeman oleh fien berhasil mendarat di wajahnya dan Deon pun tak mau kalah darinya ia pun akhirnya lari untuk menghampiri Fian dan.....

Bugh bugh bugh

Satu tendangan dan dua pukulan mendarat tepat di tubuh Fian
Al hasil membuat Fian merasa kesakitan lalu Deon pun maju dengan perlahan sambil tertawa
"Hahahah Lo itu lemah gendut belagu mau lawan gue haahaha" ucapnya untuk Fian dan cowok itu juga ikut berdiri lalu tak disangka ia pun lari menghampiri Deon
"Bacot Lo anjing!!"
Dan akhirnya pun terjadi adu jotos
Antara Fian dan Deon.
"Bangsad lo gendut!!"
"Hahaha jadi Lo atau gue yang belagu?"

Bugh
Bugh
Bugh

"Rasain Lo gendut, Lo bakal mati di sini" ucap nya dengan nada tinggi
"Gue atau Lo yang bakal mati hah?"
Tanya nya membuat Deon pun lari ke arah nya

bugh bugh bugh

"Rasain itu anjing besok besok jangan sok belagu lu gendut" ucapnya
"Bangsad lo!!"
"Mending gue bunuh aja kali ya?" Kata kata itu membuat Fian menjadi sedikit bergetar tetapi ia tak takut sama sekali karena ia hanya takut kepada tuhan nya.

"Ucapin selamat tinggal buat dunia ini" ucapnya kepada Fian yang masih terjongkok menahan rasa sakit
" Gak akan!" Teriak Fian membuat Deon bergeming tetapi ia tetap dengan tujuan nya, dan akhirnnya pun pertengkaran kembali mengisi lapangan ini

Bugh bugh bugh

"Anjing Lo jaga ucapan Lo!!"

Bugh

"Wah bangke sini Lo maju!"

Bugh

Akhirnya pun mereka saling adu tojos lagi adu kekuatan dan adu teknik beladiri.

Bugh bugh bugh

Fian pun tergeletak di bawah tanah itu baju nya pun sudah ikut kotor karena bekas darah dan tanah di lapangan ini.
Tetapi Fian pun masih kuat untuk berdiri dan siap menghajar Deon sekuat kuat nya, akhirnya pun Fian berdiri dan menghampiri Deon dengan jalan yang sudah lumayan lemas di tambah berat badan nya yang cukup gede, seketika Fian sudah di depan hadapan nya Deon lalu ia hanya tertawa "hehehe gue bakal buktiin ke Lo semua klo ucapan Lo itu salah besar inget itu" ucap Fian yang membuat Deon membogem nya sekali lagi di area pipi kanan

Bugh

Seketika Fian pun tergeletak mengenaskan di bawah tanah lapangan ini akhirnya pun Deon pergi dari sana dan meninggalkan Fian seorang diri dengan wajah yang sudah membiru dan hidung mulut yang berdarah sangat mengenaskan bukan?

Seorang perempuan kini sedang melewati lapangan merdeka itu
Dan ketika ia melihat kanan kiri tiba tiba saja ia melihat sosok laki laki berbadan besar itu sedang tidur di tengah lapangan
"Ihh apaan tuh yakali orang tidur di tengah lapangan si" ucap nya sambil memberanikan diri untuk melihat siapa yang sedang tiduran di sana
Makin dekat

Makin dekat

Nambah dekat

"FIANNN!" Teriak azella yang nambak sangat kaget dan ketakutan
"Fian Lo gak papa Yan, Yan bangun Yan bangun hiks hiks" tangis perempuan itu pecah dan Kini ia menyalakan ponsel nya dan menelpon seseorang, ketika ia ingin menelepon seseorang tiba tiba saja tangan Fian meraih ponsel miliknya
"Udah jangan khawatir sama gue" ucap nya kepada azella
"Gimana gak khawatir coba Yan Lo knp sii" tanya azella
"Biasa ada something"
"Something something tai kucing Lo kalo ada masalah bilang ke gue"
"Iya"
"Ywdh gw anterin ke rumah sakit ya"
"Gak mau gue"
"Kenapa gak mau demi kesehatan Lo Yan"
"Gue mau di obatin sama ibu aja"
"Really? Ywdh klo gitu gw antar ke rumah lo ya"
"Ywdh okey"
Akhirnya pun azella meminta supir mobilnya untuk menjemput nya di lapangan merdeka.

Sejam kemudian
Mobil Alphard berwarna hitam pun muncul di kawasan lapangan merdek
Dan berhenti tepat di depan mereka berdua akhirnya pun Fian di bantu oleh supir mobil nya

"Makasih ya pak"
"Sama sama anak muda"

Tak lama kemudian akhirnya mobil itu pun berjalan menuju rumah Fian
Tetapi di dalam mobil azella pun mengelus ngelus rambut Fian seraya menenangkan cowok itu
"Kenapa gue gak mati aja ya?" Tanya Fian
"Heh gue tabok Lo gak bole gitu anjir"
Omel azella lalu Fian pun hanya tertawa.
"Hahaha kan gue jelek,gendut,mata empat gak pantes gue hidup" ujar Fian sambil menatap lurus ke arah jendela mobil
"Apaan sih Yan Lo gak bole gitu ngomong gitu lagi gue tabok Lo!"
"Ini kan mas rumah nya?"
"Eh iya pak"
Perlu 20 menit ia sampai di depan halaman rumahnya lalu akhirnya Fian pun di antar masuk oleh pak supir karena Fian masih jalan sempoyongan azella pun ikut turun
Sesampainya di dalam azella pun bertanya.
"Orang tua lu pada kemana?" Tanya azella
"Kerja semua nya" jawab Fian sambil melepaskan baju seragamnya
"Ohh gitu Lo hidup sendiri atau sama Abang atau adek mungkin?"
"Adek namanya Aurora"
"Ohhh ywdh klo gitu"
"Ywdh Lo pulang aja udah sore lagian juga"
Akhirnya azella pun pamit untuk pergi pulang ke rumah nya
"Ywdh gue pamit ya, jaga diri Lo Yan" ucap azella
"Iya Lo hati hati pulangnya" bales Fian
"Okeyyyyy dahh fiannn" ucap nya sambil melambaikan tangan ke arah Fian, lalu ia pun memasuki mobil Alphardnya dan duduk di kursi depan. Ketika ia sedang bermain ponselnya pak supir pun angkat bicara.
"Non rumah tadi itu rumah nya si bibi" ucap pak supir
"Apaan sih pak gak nyambung banget"
Sela azella
"Serius non bapak gak boong" ucapnya lagi yang terus meyakinkan azella, tetapi azella pun masih tidak percaya.
"Yaudah kalo non gak percaya tanya aja si bibi non" ucap pak supir lagi
Azella pun masih terdiam karena pikirannya tercampur aduk.

ALFIANDO SENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang