ZAHA ALNAIRA THAMINA, panggil saja Aira. Dia wanita dewasa, berumur 28 tahun. Kesuksesan sudah dia dapati semuanya, tentu tidak sepenuhnya sesuai inginnya tak lain paksaan dari orang tuanya. Perjalanan hidupnya, selalu atas kendali orang tuanya. Dia hanya menurut, sebagai tanda bakti. Pikirnya, itu hal positif bukan negatif.
Dia sudah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2, baru saja minggu kemarin dirinya menyelesaikan S3, istimewasanya wanita ini sudah PNS dan menjadi seorang dosen dikampus dirinya saat belajar S1 & S2. Masya Allah...
Orang tua serta para kakaknya sangat bangga, selain dirinya memiliki karakter amat sangat religius, tapi umum pun dia jabani, jadi seimbang. Maklum, dia sudah singgah dipondok pesantren dari SD sampai SMA, di pondok pesantren yang sama. Lokasinya, tak jauh dari rumahnya. Itulah alasan dirinya mau.
Naira, sosok penurut, pemikir, logis, realistis, tanggung jawab, mandiri, pintar cari cuan, modis, pinter ekting, pencair susana, cakap, senang baca dan tulis. Yang paling ditakuti semua orang darinya, ketika dirinya DIAM dan tidak respek, tanda dia marah, kecewa. Tapi jika sudah senyum, dan ketawa, isi rumah sangat hangat, begitupun hati penghuninya. Diam-diam, Naira sosok yang manja. Lihat saja nanti...
O0o
MUHAMMAD AZKA ALFARIZI, panggil azka atau Gus Azka. Yups, dia anak pimpinan pondok pesantren Al-Mutmainah. Dia berumur 32 Tahun, dengan kesuksesan yang tak diragukan lagi. Warga pondok, sudah tak bisa mengelak jika ditanya tentang dirinya, dirinya fans para santri, apalagi santri wati.
Meskipun dia memiliki pondok pesantren, tapi tidak sekolah disana melainkan hijrah ke tempat lain. Sudah lima negara yang menjadi persinggahannya dalam mencari ilmu dan menyebarkan ilmu termasuk ilmu agama.
Karakternya lemah lembut, memiliki wajah mengademkan hati dan pandangan siapa pun yang melihatnya, apalagi senyumnya baik terliat gigi atau tidak, sama-sama tak ada duanya. Postur tubuh sudah mirip idol² papan atas. Akhlak, sangat baik. Tanggung jawab, pekerja keras, mandiri, jiwa pemimpin yang baik. Dari kasat mata, gus azka ini sangat sempurna, namun dibalik yang dilihat, dia tidak sesempurna itu.
Dirinya sudah sebulan pulang ke indonesia, mengajar santri dan santri wati dipondok pesantren milik abahnya. Alasan dirinya pulang, karena sesuai kesepakatan awal, jika sang abah sudah tua, dia yang akan menjadi penerusnya. Maka, janji harus ditepati.
Disampaing mengusus pondok, dia juga menjadi dosen di Universitas dekat rumahnya, yang menjadi impian abah dan umi. Kepolulerannya tak bisa diragukan lagi, modelan gus azka limited edition. Hehe...
Persoalan wanita atau pasangan, dirinya santai namun bukan tidak peduli. Hanya saja, dia menunggu wanita yang ditawarkan abahnya, menurutnya pilihan beliau itu sangat baik. Dengan melihat ilmu sang ayah sangat jauh darinya. Buktinya, sang ayah sudah menjadi makcomblang para santri²nya, dan alhamdulillah meraka menjadi keluarga SAMAWA.
O0o
Selamat membaca...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNAIRA
RomancePondok pesantren menjadi seribu serba serbi kenangan indah yang dilalui dengan seribu rasa tidak bisa dijelaskan. Terkadang ingin sekali menghapusnya, tapi selalu ada dalam ingatan. Sampai dipenghujung cerita, kembali lagi pada cerita awal. Namun be...