NIKMAT part 19

7.7K 82 1
                                    

Arka yang sedari tadi asik dengan dunianya sendiri kini merasa haus, ia pun merangkak dan berjalan pelan menuju Ahmad yang tengah menatapnya.

"Kenapa?"

"Aka aus au nen" ( Azka haus mau nenen)

"Minggir dulu pi adeknya mau nenen"

"Papi juga mau"

"Gantian"

Ahmad mendorong pelan wajah Angga agar remaja itu menjauh dari dadanya, setelah itu ia membuka bajunya sampai memperlihatkan payudaranya yang meneteskan susu.

Ahmad mengangkat Azka keatas pangkuannya dan menyumpal mulut kecil itu dengan putingnya.

Merasa mulutnya sudah disumpal Azka pun langsung menyedot susu kesukaannya dengan rakus.

"Shhh... Pelan pelan nak susu mamah masih banyak kok"

Ahmad merasa geli sendiri saat menyebut dirinya mamah pada Azka.

"Yang satu nganggur tuh, buat papi ya?"

"Hem"

Angga berpindah kesebelah kirinya Ahmad lalu dia ikut menyusu pada payudara Ahmad yang menganggur.

Setelahnya kedua anak itu menyusu dengan tenang.

Ahmad mengelus kepala dua anak itu hingga membuat keduanya tertidur.

"Mereka tidur?"

"Hem"

"Agak majuan dikit mah, papah mau duduk dibelakang kamu"

Dengan susah payah Ahmad memajukan tubuhnya yang sedang digelandoti oleh kedua anak suaminya.

Setelah mendapat ruang Seto duduk dibelakang Ahmad lalu ia memeluk pujaan Hatinya dari belakang.

Seto membenamkan wajahnya di leher Ahmad dan memberi kecupan-kecupan kecil pada leher itu.

Ahmad terlihat menikmati kecupan bibir Seto, dia mendongak dan memberi akses suaminya agar semakin menginvasi lehernya.

"Mmmm..."

"Harum"

"Akhh...!"

Ahmad memekik saat Seto mengigit dan menghisap lehernya dengan keras.

"Mah"

Mendengar perubahan pada suara Seto Ahmad sadar jika suaminya ini tengah horny, dia juga merasakan sesuatu yang menusuk di pinggangnya.

"Mmm... J-jangan sekarang ugh!, pantat mamah masih sakit"

"Besok mamanya anak-anak pulang jadi ini hari terakhir mamah bisa nginep dan ngelonin papa. Jadi boleh ya, papah janji gak lama-lama cuma seronde aja kok "

Ahmad berpikir sejenak, benar juga jika istri suaminya ini pulang besok itu artinya malam ini adalah malam terakhir ia bisa menginap.

Sejujurnya lubang analnya sudah tak terlalu sakit, namun ia hanya lelah karena setiap hari harus menerima gempuran.

Tapi karena mendengar suara memohon suaminya Ahmad pun hanya bisa mengangguk pasrah.

Setelah mendapat persetujuan Seto langsung meraup bibir manis istrinya.

Kedua pria itu berciuman dengan penuh nafsu tanpa memperdulikan ada seorang anak kecil dipangkuan Ahmad yang sedang menatap penasaran pada dua orang dewasa itu.

"Auhh mmpphh umhhh ahhhh slrupss"

PLAK!

"Akh!"

Tangan kecil menampar keras wajah Seto hingga membuat pria itu terkejut dan melepaskan tautan bibirnya.

Seto langsung menunduk dan menatap bocah kecil dipangkuan istrinya yang terlihat marah.

"A-arka"

Ahmad menatap gugup Arka, sial sekali dia kecolongan dan membuat mata suci bayi itu kembali ternodai untuk kedua kalinya.

" Papa natal! Tenapa papa mam bibil om!" (Papa nakal! Kenapa papa makan bibir om!).

"A-ah anu papa--"

CERITA LENGKAP ADA DI KARYAKARSA

NIKMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang