7

67 7 0
                                        

Sudah agak lama frost menunggu,mana mati lampu lagi. Tak sengaja dia menyalakan senter HP nya dan menemukan tali bergantung disana. Bisakah kalian tahu untuk apa itu? Melihat itu Frost langsung berpikir ke satu tujuan saja.

Frost mengambil kursi dan berdiri disana lalu meraih tali itu,

'Gue tau ini dosa,tapi gue bisa apa tanpa lo glac?biarkan gue nyusul lo ya? Sekalipun lo benci dengan gue yang begini,lo harus tau kalau kematian lo yang bikin gue bersikap begini'-Frost

Beberapa detik kemudian gentar kembali dan melihat frost yang sudah mengambil ancang ancang untuk menjatuh kan kursi yang dinaikinya.

"F-frost? Maksud lo apa ngikat tali itu di leher lo?jangan BERCANDA!!" Gentar sengaja menekan kata terakhirnya

Frost tersenyum tipis sebelum akhirnya menjawab

"Bilang ke yang lain gue izin nyusul glacier ya?"

Setelah mengatakan itu Frost mempelebar senyumannya

Selang beberapa detik kemudian Frost menendang kursi yang sebelumnya dinaiki oleh dirinya keras

Frost,tubuhnya tak lagi menginjak lantai disana. Tubuhnya sepenuhnya telah terangkat diudara

"FROSTT!!!" Teriak gentar panik meneriaki nama frost berkali kali mengambil kursi yang ditendang oleh frost sebelumnya

Thanks to Frost karena sudah menjalankan peran penting di book ini dengan baik:)

*Note author:YAHAHHAHAHAHA kasian pacarnya metong awokawok :3

Gentar kembali dengan tatapan kosong. Ya,beribu pertanyaan dipertanyakan oleh teman temannya

"Dia nyusul glacier keatas" jawab gentar singkat,hening

"Oke,keadaan tak kunjung membaik! Kita harus pergi dari sini! Sebelum memakan korban yang lebih banyak lagi!"ucap ice

"Tapi,kita harus buat apa?! Tak kan kita akan bersembunyi terus seperti ini?!"ucap Ririn

"Cuma itu yang bisa kita lakukan sekarang"-Sena

"Maka dari itu kita harus pikirkan rencana!jangan hanya berdiam terus seperti ini!!"ucap hali tak terima

"Aku setuju dengan pemikiran hali,kita harus bertindak jangan berdiam macam ni!"ucap blaze

"Tch"

Sudah sepuluh menit berlalu...akhirnya rencana mereka sudah matang sepenuhnya

"Baiklah,kita akan berbagi kelompok. Aku,taufan,gempa akan ke ruang kepala sekolah untuk mengambil kunci gerbang.blaze ice dan thorn akan menjaga dari ruang guru.yang lain akan menunggu disini. Eh,yaya,ying,fang,sena akan pergi ke kantin untuk ambil beberapa makanan tuk kita makan disini."ucap Hali

"Hah?kenapa aku bersama ciwi ciwi nih?gak gak!gantiii!!!"ucap fang tak terima

"Hmm...ganti sama Ririn aja ya?fang ikut menjaga ruang guru"ucap hali

"Hm...boleh la"ucap fang terima dengan keputusan hali

"Kita mulai rencana kapan?"tanya thorn

"Ya sekarang lah,ga mungkin kita bakal buang buang waktu lagi?"ucap taufan

"Hah?!!thornie ga mau pisah dari solarr!!!mau satu tugas sama solar ajaa~!"ucap thorn tak terima cemberut.wah... mereka ini sudah tau keadaan lagi ga baik masih aja ga mau pisah :D

"Tapi thornn-"ucap gempa terpotong

"HUAAAAAAAA!!!!GA MAU TAU MAUNYA SAMA SOLARR!!!"

PLAAAKK!!

Satu tamparan mendarat di pipi Thorn. Ya,Gempa menamparnya keras. Setetes air mata lolos dari mata thorn. Mereka yang lain melihat itu kaget. Mereka tak menyangka bahwa Gempa bisa bertindak kasar seperti itu,bahkan kepada thorn. Solar yang melihat itu langsung meneriaki Gempa

"GEMPAA!!!APA YANG LO LAKUIN KE THORNIE HAAHH?!!!BERANI NYA LO NAMPAR THORNIE TEPAT DIHADAPAN GUE?!!!" solar berteriak lantang,suaranya menggema di ruangan itu. Bahkan solar menyebut nama gempa langsung tanpa sebutan kakak atau abang? Sepertinya kekhawatirannya kepada thorn sangat besar sampai lupa bahwa gempa adalah kakak nya?

"BERANI NYA LO MANGGIL GUE TANPA SEBUTAN ABANG ATAU KAKAK SEKALIPUN?!LO LUPA KALAU GUE LEBIH TUA DARI LO?!!PADAHAL KITA SAUDARA SOLAR!! LO MAU GUE TAMPAR JUGA KAYAK THORN??!!!"Bentak gempa mengambil ancang ancang untuk memukul solar dalam jarak dekat,dia berjalan maju mendekati solar

Beberapa detik sebelum gempa memukul solar,Hali menahan tangan gempa

"Hentikan gempa! Ini bukan saatnya untuk-"ucap hali terpotong karena mendengar isakan tangis thorn

"T-thorn...hiks,gak suka kalian....hiks..,bertengkar gara gara thorn,Huaaa!!!!"

Solar menatap tajam pada gempa,begitu pula dengan gempa. Terjadilah acara tatap tatapan:)

"Sudahhh...thorn jangan nangis,kalau nangis nanti dikira cengeng lhoo...."ucap blaze mengusap punggung thorn pelan untuk menenangkannya

"Ga semua orang yang menangis itu cengeng tau?"

T.B.C

Yeyyy!!!!selesai juga nih chapter:)

See you next chapter_♡

Bad Luck School_01[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang