Part 9

121 20 3
                                    

.
.
.
°WEIRD FAMILY°
.
.
.

Cklekk.

Pintu berwarna putih dengan gagang besi  itu terbuka secara perlahan diikuti oleh enam pemuda yang masuk ke kamar rawat Naufal dengan tenang.

Mereka bisa melihat Naufal yang masih tak sadarkan diri di atas ranjang rumah sakit dengan keningnya yang tertutup kasa yang sedikit ternoda oleh obat antiseptik.

Wajahnya terlihat sangat tenang bagai tak bisa di bangunkan oleh apapun.

Harsa secara perlahan mendekat dan duduk di pinggir ranjang Naufal sebelum ikut merebahkan diri di samping kembarannya dan memeluk Naufal tanpa mengatakan apapun.

Riza juga ikut berjalan menghampiri sisi ranjang Naufal yang lain lalu duduk di kursi yang tersedia di sana dan segera menggenggam tangan adiknya yang diinfus dengan perlahan juga penuh kehati-hatian.

Melvin berdiri di samping Riza, tangannya terulur untuk mengelus rambut Naufal sambil menatap Harsa yang terlihat menggigit bibir bawahnya sendiri seperti tengah menahan air matanya.

Mungkin terlihat berlebihan, tapi Melvin sangat tau bagaimana posesifnya Harsa  dan rasa sayangnya pada kembarannya. Ditambah kejadian kelam beberapa bulan yang lalu pasti menambah trauma Harsa menyangkut kembarannya itu.

Riza juga sebenarnya melihatnya, tapi pemuda berkelahiran Maret itu hanya diam saja tanpa ada niatan meledek Harsa seperti biasanya.

Sedangkan Juan, Andi dan Cakra berjalan ke sofa yang tersedia dan hanya duduk diam tanpa mengatakan apapun.

Ruang rawat Naufal hanya diisi oleh keheningan karena tidak ada seorangpun dari mereka yang membuka mulut.












["Kakak..."]










Mereka—kecuali Harsa— dengan serentak menolehkan pandangan kearah pintu kamar rawat Naufal yang tertutup rapat, namun sosok anak kecil yang tampak terisak di pojokan pintu lah yang menjadi fokus mereka sekarang.

Itu Rara.

Anak kecil itu tampak menangis pilu sambil menunduk dan mencengkram bajunya sendiri.

["Kakak... Kakak Nana...Maafin Rara, Rara tidak sengaja..."]

Melvin menatap Rara dengan pandangan yang sulit di artikan, satu sisi dia sangat kasihan dengan gadis kecil itu tapi di sisi lain Rara hampir saja membuat adiknya dalam bahaya. Si sulung putra itu mengalihkan pandangannya pada kelima adiknya yang lain yang juga tengah menatap Rara dengan pandangan berbeda-beda.

Melvin menghela nafas pelan sebelum hendak berbicara,

"Ra—"

"Pergi."

Suara datar Harsa membuat mereka menoleh kearah pemuda berkulit Tan itu yang kini sudah mendudukkan diri di ranjang Naufal.

Matanya menatap tajam pada Rara yang masih diam tak bergerak dan terus menangis di pojok pintu.

Menyadari nada Harsa yang sedikit berbeda membuat Melvin segera berpindah ke sisi ranjang Naufal yang lain, berjaga-jaga agar Harsa tidak melakukan tindakan ceroboh pada arwah gadis kecil itu.

"Sa—"

"GUE BILANG PERGI YA PERGI!"

"Harsa, ini masih di rumah sakit!" Tegur Riza tegas pada adiknya yang secara tiba-tiba berteriak membuat tangisan Rara semakin menjadi.

Weird Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang