Anak manja yang semua keinginannya selalu dituruti. Itulah yang terbesit dalam benak Minho ketika melihat Hyunjin untuk pertama kalinya. Namun itu semua tidak terbukti benar karena yang Minho tau, Hyunjin tidak selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Bahkan hal yang benar-benar diinginkan tidak bisa anak itu dapat. Menyedihkan.
Pagi ini Minho menyaksikan ayah dan anak itu sedang menyantap sarapan mereka dengan damai. Saking damainya hingga yang terdengar hanya dentingan aluminium mengenai kaca. Hyunjin, anak itu seperti biasa makan dengan berantakan dan Jackson nampak tidak terganggu sama sekali. Hingga sarapan mereka habis, Minho setia memperhatikan setiap interaksi mereka dari balik dapur.
"Jangan kebanyakan bolos, kamu udah sering ga masuk karena sakit, sekarang bolos dengan alasan yang ga jelas, gimana papa ngga marah?"
"Iya maaf."
"Maaf maaf aja kamu terus tapi gamau rubah sikap, gimana nilai semesteran kamu ga turun terus? sekolah jarang, pinter juga engga."
Haruskah Minho waspada sekarang? takut-takut Jackson kembali memberikan entah tamparan atau pukulan pada anak itu. Hyunjin dengan suara halusnya meminta maaf pada Jackson, namun respon Jackson tampaknya tidak begitu baik.
"Papa juga gamau berubah, papa masih sibuk kerja tanpa mau ngurus Hyunjin."
Minho mengumpat dalam hati ketika Hyunjin membawa topik yang bisa saja memancing amarah Jackson. Minho hanya tidak tau harus bereaksi bagaimana jika nanti terjadi keributan. Haruskah dia kabur saja nanti? tapi Minho akui, Hyunjin itu anak yang pemberani.
"Kerja juga buat kamu, uang yang kamu hambur-hamburin itu kamu pikir dateng darimana?"
"Dari langit...."
Jangankan Jackson, Minho juga emosi mendengar jawaban anak itu. Apa lebam dipipinya tidak cukup membuat anak itu merasa kapok? Ya Tuhan ini masih pagi, Minho tidak ingin melihat perkelahian di pagi yang cerah ini.
"Hyunjin gabakalan hambur-hamburin uang kalau uangnya gaada pa..."
"Jadi kamu udah gaperlu uang lagi? Rekeningnya mau papa tutup."
Minho mendengus, mana bisa anak itu bertahan tanpa uang, jika sehari saja bisa menghabiskan belasan juta hanya untuk mainan bodoh yang ujung-ujungnya akan menumpuk di gudang.
"Terserah papa, tutup aja sih... tapi papa harus ada di rumah setiap hari."
"Mana bisa papa dirumah setiap hari, kerjaan papa banyak, papa harus-"
"Yaudah berarti rekeningnya jangan ditutup, gampang kan."
Minho bisa melihat dengan jelas raut dongkol Jackson dan bagaimana bapak-bapak 40 tahun itu memijat pelipisnya.
"Hyunjin ini bukan cuma masalah rekening. Papa harus gimana lagi untuk ngadepin kamu hah? kelakuan kamu makin hari makin ngeselin! Papa cuma minta kamu sekolah yang rajin, nilai kamu di benerin dan jadi anak baik. Apa itu aja susah buat kamu?"
"Hyun cuma minta papa untuk diem di rumah. Apa itu aja susah buat papa?"
.
.
.
"Gue gatau kalau pak Jackson bisa keras juga."
Chris menyesap es kopinya, wajah Minho dihadapannya sedikit tertekuk. Maka setelah mengantar Hyunjin ke sekolah ia memutuskan untuk mengajak Minho untuk nongkrong sembari menunggu anak itu pulang.
"Emang bisa, pak Jackson bukan cuma sekali dua kali mukul Hyunjin, tapi tu anak emang gapernah kapok, masih aja nyari masalah."
Minho tampak tertarik mendengarkan, maka Chris memutuskan untuk bercerita sedikit mengenai bos kecil mereka. "Hyunjin harus sering ijin karena tu anak gampang banget sakit, demam lah, pilek lah, pusing, bengek, segala macem pokoknya. Kalau pak Jackson tau anaknya sakit dan ga sekolah, yang namanya orang tua pasti lebih milih pulang untuk ketemu anak ketimbang ngurus kerjaan, kan? nah jadilah Hyunjin punya pemikiran kalau papanya cuma bisa ada di rumah kalau dia sakit dan harus ijin ga sekolah. Sampe entah dari mana tu bocah punya ide untuk bolos sekolah dan pura-pura sakit supaya pak Jackson bisa ada di rumah. Sering banget tuh dia gitu, sampe gue harus ikut rencananya juga untuk ngelaporin ke pak Jackson kalau dia sakit. Sampe akhirnya ketauan juga, tapi Hyunjin emang ga pernah kapok. Dia tetep ngelakuin itu. Sampe akhrinya ya gini... dia bolos gitu aja, emang udah ga pura-pura sakit sih.... sekarang dia harus buat masalah dulu supaya pak Jackson pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Boss
FanfictionMenjadi seorang pemalas adalah suatu keharusan bagi Minho. Tidak apa-apa hidup sesederhana mungkin asalkan dirinya tidak melakukan pekerjaan berat, asalkan ia bisa tidur 8 jam setiap malamnya, asalkan ia bisa bersantai dengan kucing kesayangannya. ...