03. Little Danger

21 19 1
                                    

Mereka kini sudah berada di dalam hotel lama dan merencanakan beberapa persiapan, tampak sebuah black hole yang memiliki tinggi 1,5 meter di depan mereka "karena jalan nya kecil, ini artinya mereka hanya sedikit dan cuma golongan bawah.." sahut si pria berambut hitam yang sedari membawa tablet nya yang penuh info.

"Waw look, he want flirt with boss~" ujar si rambut pink bermata hijau yang menunjuk si pembawa tablet info, cuma gegara si pembawa tablet berbicara dengan bahasa Chika, ia di katai seperti itu "shut up your mouth" cuek nya menyangkal.

"Diem ae lu biji syaiton!!" Kesal Chika menendang Mike si pink jahannam yang hobi banget ngintilin orang, dan Leonard pun hanya tertawa melihat penderitaan orang lain "what a pityfull" gumam Rey si rambut coklat.

"Grrraaaa!!!"

"Now, attack!!!" Tegas Chika yang mengarahkan para anak buah nya untuk bersiap melawan monster yang keluar dari black hole alias mutant dungeon, yah portal penjara bawah tanah para monster yang terbuka.

Bruggh!!

Seekor monster melempari kayu ke arah kepala Leonard, membuat nya sedikit tergores di bagian dahi dengan linglung ia menatap kesal monster berbentuk werewolf dengan runcing buaya tersebut.

Boom!!

"Shitty brat must be doesnt go to far!!" kesal  Leonard sambil melempari granat ke arah monster tak tau diri tersebut, di antara banyak orang kenapa ia malah menargetkan dirinya yang berdiri paling belakang dan paling terasing, harus nya dengan position seperti itu ialah yang paling aman "hahaha... kasian, di ajak gelut tuh!!" Bahak Chika yang terkekeh menertawai patner baru nya.

"Puas kau hah menertawakan kesialan orang lain?" Cetus Leonard yang menatap malas Chika, Chika pun tersenyum miring menanggapi tatapan Leonard "why?, Are you scewred because my laught?" Sindir Chika sambil mengadahkan jari tengah tangan kiri nya, sedangkan tangan kanan nya tengah menembak beberapa monster tersebut dengan acak yang aneh nya malah selalu kena headshoot.

"Ck, not at all.." balas Leonard kembali mengeluarkan pedang nya dan melawan mereka, tentu terlalu sadis untuk anak muda seperti dia melakukan hal tersebut, Chika hanya menatap ngeri para kepala monster yang berhasil di penggal oleh patner nya itu "this psychotic bastard..".

"Gyaaa!!!"
"Aeghh ughh!!"
"Warrggghh!!!"

"Huft..huft..its pissed a lot of my energy, i think we have a wrong count" ucap Mike sambil menghajar monster dengan palu kesayangan nya, entah kenapa sejak membangun team pride price semua anggota nya banyak yang psycho "aku pikir hidup ku banyak orang gila nya.." batin Chika kesal.

Brukk!!

"Kyyaaa!!" Teriak Chika saat ia terkena sebuah kayu yang di lempar oleh seorang monster jahannam, Leonard yang melihat hal tersebut pun jadi kesal "you..!!" Ucap Leonard sambil berlari ke arah monster yang melempari kayu ke arah Chika dengan wajah ganas nya.

Twachk!!
Bugh!!

Setelah itu ia menghajar nya dengan tidak sabar dan menusukkan ujung mata pedang nya ke tenggorokan monster werewolf bermoncong buaya tersebut "die you fucking prick die!!" Seru Leonard sambil terus mencabik tubuh serigala aneh tersebut.

"Boss kau baik-baik saja kan!?" Ujar si Brian pria pembawa tablet yang kini mendekati Chika dan membantu Chika untuk bangkit dan menyingkir untuk sementara waktu "how could this gone more worse than before.." ucap Rey yang seperti nya sudah selesai dengan mangsa nya, ia segera bergabung dengan Brian dan Chika.

"H..hey look over here, the portal was gone!!" Teriak Mike yang berteriak dari arah portal, membuat semua orang yang tadi nya sibuk dengan sekitar kini mendatangi nya dengan tergesa-gesa "eh what a loser!!, The boss not even show's himself!!" Kesal Rey sambil menendang tembok putih tempat di mana portal tadi terbuka.

"Hoy asshole, im not done with you!!" Kesal Rey.

"Me too!!, You dare hurt my lovely!!" Sahut Leonard menyetujui Rey.

"Shut up you two!!, Maybe this time is not lucky but later we have to will be able got him down.." final Chika sambil berjalan pergi meninggalkan gedung tersebut, mayat-mayat monster mulai sedikit demi sedikit menghilang seperti butiran pasir.

###

Chika dan Leonard kini kembali ke asrama setelah selesai melapor ke gedung utama, yap untuk melaporkan dan membawa gaji yang sudah di janjikan oleh pemerintahan bluebell, "banyak banget duit nya anjay..." Ujar Chika sambil melihat isi koper yang ia bawa, tentu saja sebelum nya ia sudah memberikan duit ke anak buah nya.

"Aku lihat tadi ada banyak orang, tetapi kamu hanya dekat dengan tiga orang saja, mereka siapa mu?" Tanya Leonard yang menyadari bahwa tadi yang sangat dekat hanya Rey, Mike dan Brian.

"Oh, teman seperjuangan.." sahut Chika padat.

"Wanna grab some food?" Tanya Leonard sambil menunjuk restaurant di depan belokan, Chika pun menaikan alis nya sejenak setelah itu merespon dengan senyum lebar di wajah nya "sure why not!!" Girang Chika sambil menaruh handphone.

"Hahaha i know you wouldnt reject that thing..." Sahut Leonard yang langsung memarkirkan mobil depan restaurant tentu nya satu hal tak boleh terlewatkan "you pay all the bill right!?" Ketus Chika sebelum benar-benar mau turun dari mobil.

"You have free with meal, ill pay alll.." sahut Leonard ber-smirk sembari memainkan kunci mobil dengan ringan dan tentu saja Chika langsung buka tangan "hahaha gitu dong..".

"Untung ya lu imut kek yoshi treasure dan jisung nct, kalau tak gak bakal ku percayai..." Ujar Chika melambaikan tangan acuh dan berjalan mendahului Leonard dengan angkuh, meskipun begitu ia tak pernah mengangkat dagu nya tinggi, ia selalu merendah dagu nya ke bawah.

Berbeda 180° dengan Leonard yang malah menaikkan dagu nya dengan gaya yang angkuh dan sombong, dasar anak bangsawan mentang-mentang udah di suruh naikin dagu dan berjalan angkuh dari kecil...

"Hey i would like to order!!" Teriak Leonard melambaikan tangan.

Pegawai wanita mendatangi mereka dengan note kecil di tangan nya "what would you like to order?" Tanya nya dengan ramah, mereka berdua pun membaca menu "i would like omelet and some milkshake chocolate.." sahut Chika sambil menutup buku menu dan memberikan nya kepada pelayan.

"Im frappucino ice and burger beef.." singkat Leonard sembari mengembalikan buku menu kepada sang pelayan, pelayan pun menulis di mini note nya setelah itu menunduk dan pergi menyiapkan pesanan yang mereka pesan.

"How arrogant you are.." sahut Chika.

"Ha?, When?" Bingung Leonard yang tidak mengerti, kapan dia menjadi seorang arrogant?

"Sedari tadi bego!!" Seru Chika kesal lalu menundukan kepala Leonard secara tiba-tiba membuat sang empu terkejut "hahahaha terkejoet kan loe!!" Ujar Chika bangga

"Iya deh..dagu ku terlalu tinggi.." sahut Leonard sambil membenarkan kembali rambut nya, entah kenapa meskipun baru saja bertemu mereka bisa saling merasa aman nyaman dan juga cocok sehingga cepat akrab.

Bersambung...
Jangan lupa vote ya!!

My Savior [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang