[04]

139 13 4
                                    

Pagi hari yang datang di kota Seoul menjadikannya kota penuh kehidupan yang baru. Setiap manusia membuka lembaran baru setiap harinya. Mereka berlomba melukiskan kata mutiara setiap detiknya.

"Kenapa kau sangat lesu seperti ini?" Tanya Seokjin pada anaknya.

"Ma... bagaimana jika aku tidak perlu melakukan ini? Lagipula pernikahannya masih lama kok."

"Harus sekarang sayang. Kami sudah membuat jadwal yang sangat rapi."

'Ku harap tidak sampai membuat ku kelelahan'

"Seminggu lagi kau akan bertunangan resmi, lalu bulan depan adalah perancangan pernikahan. Ketika tanggal sudah ditentukan oleh pendeta dan kedua pihak, kalian akan menikah. Ya Tuhan, anakku akan segera menikah, " ujar panjang dari Seokjin, tak lupa ia mengecup pipi Jungwon diakhir.

"Tapi ma, bulan depan Jungwon ada skirpsi untuk kelulusan."

Ibunya menjawab, "Ada Heeseung. Ia akan membantumu."

"Aku dan kak Hee beda jurusan mama. Kakak sudah menjadi CEO, sedangkan Jungwon 'kan di bidang seni."

"Melawan hum? Kakakmu itu ahi dalam segala hal. Coba pakai make up yang ini," Seokjin menyerahkan sebuah lipgloss pada anaknya.

"Cara makainya gimana ma?"

"Seperti kamu memakai lipblam."

Kelas merias anak juga ibu itu selesai pada mascara. Tepat ketika si sulung masuk ke kamar adiknya, "Ma, Won. Sunghoon udah di bawah."

"Oke sayang. Ayo Jungwon!" Ajak Seokjin membuat Jungwon menghela nafas pelan.

***

Mereka mendatangi toko perhiasan terbesar di Seoul. Tidak mengantri dan memilih untuk berjumpa langsung dengan pemiliknya di ruangan khusus. Keduanya duduk bersampingan dan dihadapan mereka adalah Go Miera, pemilik toko perhiasan.

"Jadi model seperti apa yang kalian inginkan?"

"Biasa," hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Sunghoon.

"Untuk hiasan..." Perkataan Miera perlahan hilang di akhir.

Lawan bicara si wanita terdiam dan Sunghoon memandang malas pada Jungwon yang segera berbicara, "Emas dengan ukiran nama dibaliknya."

Miera mengangguk, "Sudah kami catat. Apa ada yang harus kami persiapkan lagi?"

Sunghoon mengambil sebuah kotak perhiasan kecil dari sakunya lalu meletakkannya di meja depan mereka, "Tolong perbaiki benda itu. Jangan sampai justru kalian membuatnya lebih berantakan."

"Baik. Kami akan memperbaikinya."

Miera membuka kotak itu dan bertanya, "Gelang ini yang satu bulan lalu?"

"Iya," jawab Sunghoon.

"Baiklah. Kami akan mengirimkan pada Anda saat sudah kami perbaiki."

Sunghoon mengeluarkan ponselnya, "Ini pesan dari Sunoo. Ia menginginkan emas murni 10 gram, gelang 7 gram dua pasang, dan cincin dengan warna silver berbentuk inisial zodiaknya."

Pemilik toko emas itu mencatatnya, "Kami akan segera membuat pesanan dari keluarga Anda. Kami akan mengirimkan total biaya untuk pesanannya di akhir."

"Baiklah," Sunghoon berdiri lantas Jungwon juga mengikutinya.

"Terima kasih," ucap Miera dan keduanya meninggalkan tempat itu.

***

"Aku sudah bilang ke Cafe saja, tapi kau menolaknya," tegas Jake sembari memperhatikan sungai Han dengan malas.

Nothing Like UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang