[08]

138 10 2
                                    

Double up!

***

Keesokan paginya Jungwon sudah terbangun dan mandi secepat kilat. Ia memasukkan buku mata pelajaran pagi ini dengan tergesa. Salahkan dirinya yang memilih untuk menyelesaikan satu rangkuman dan baru tertidur pukul 1 pagi hari. Sedangkan pukul 7 ia memiliki kelas.

Ia merapikan poni rambutnya, "Ck, kenapa juga rangkumannya banyak banget."

Kemudian ia mengambil ponselnya dan melemparnya ke atas kasur dengan kencang, "KENAPA HARUS KEHABISAN DAYA?"

Kemudian ia mengambilnya lagi dan memasukannya dalam tas. Tak lupa juga ia mengambil power bank dan kabelnya. Ia menutup pintu kamar dengan tergesa dan bertemu dengan kakaknya yang santai meminum teh di teras rumah, "Loh? Katanya ada kelas pukul 7?"

Jungwon tergesa memakai sepatunya, "Telat bangun."

"Salah siapa tidur jam satu."

Jungwon berhenti sejenak, "Kok Kakak tahu?"

"Kakak itu mata-mata tak kasat kamu."

Si bungsu berdiri dan memandang was was, "Berarti kemarin..."

"Hum. Kakak tahu, kamu sama Jay, Jake, Sunghoon, Taehyun sama Beomgyu. Kalian ke mall kemarin. Ya, Kakak juga tahu kalo kamu sama Jay masih berhubungan."

Jungwon memandang mohon pada sang Kakak mencoba agar membujuknya, "Jangan bilangin Papah sama Mamah ya Kak?"

"Cih, kamu salah dan mereka gak perlu tahu?"

"Kak, itu bukan salah. Lagian aku juga sama Kak Sunghoon 'kan pulangnya?"

"Sama aja Jungwon. Kamu membohongi kedua orang tua kamu sendiri."

Jungwon yang mengingat ada kelas pagi segera berkata, "Apa aja deh yang Kakak mau. Asal jangan bilang kalo Jungwon masih berhubungan sama Kak Jay."

Heeseung memasang wajah jahilnya, "Its oke. Kakak bakal mikirin sesuatu. Cuman agar hubungan diam diam kalian tidak terlihat kan? Bukan membatalkan pernikahan kalian?"

"Hum."

"Sana pergi sekarang. Nanti Kakak bilangin."

"Awas kalo aneh-aneh."

Heeseung tertawa gemas, "Udah sana pergi. Ditunggu Sunghoon dari tadi."

"Ha?" Jungwon membeo dengan lucu dan melihat ke arah gerbang.

"Yaudah. Bye!" Sapanya pada sang Kakak dan pergi menaiki mobil menuju Universitas bersama Sunghoon.

Kedua orangtuanya tidak di rumah karena memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan cabang.

***

Jake mengambil roti panggang dengan pelan lalu mengoleskan selai mangga dan akhirnya memakannya. Ia sendirian menunggu sang adik karena ia akan berangkat bersama sang adik. Kedua orangtuanya entah kemana, saat ia bangun kedua orangtuanya sudah tidak ada di rumah.

"Kak Jake!"

"Apa?" Jawab Jake.

Charyeong duduk disamping kakaknya. Kemudian segelas susu hangat datang dari seorang maid. Si gadis menyesapnya sedikit dan kembali pada Jake, "Kak."

"Hum?"

"Ada sesuatu yang disembunyiin Kakak 'kan? Ngaku."

Jake merasa mengerti arah pembicaraan, "Maksud kamu?"

Charyeong memperbaiki tempat duduknya, "Kemarin itu. Kakak panas terus alasan sarapan di sekolah biar Daddy sama Mommy gak tahu Kakak sakit 'kan? Dan..."

Nothing Like UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang