Villa #4

195 19 0
                                    

Seharipun berlalu, mereka sudah sampai divilla yang sudah di booking oleh Halilintar. Saat mereka melihat villa itu, betapa kagetnya mereka karena villa itu sangat mewah dan luas. Bagaimana tidak? Sehari menginap saja harganya 55 Jt, mungkin kurang bagi Halilintar. Tetapi sangat - sangat cukup bagi adik - adiknya.

"Wah.. mewah dan luas banget.. pasti mahal banget ya kak Hali?" Gumam thorn terkagum dengan keindahan, kemewahan villa itu.

"Hah? Enggak kok thornie.. masih ada kok yang lebih bagus, maaf ya kakak gabisa booking yang lebih mewah lagi. Soalnya udah full booking" Ucap Halilintar dengan nada lemasnya, secara dia masi merasa tidak enak badan.

"HAH? SUMPAH MASI ADA YANG LEBIH MAHAL LAGI? YAAMPUN KA.." - Blaze

"Sudah - sudah, ayo kita bagi kamarnya. Gempa, minta tolong bagiin kamarnya ya, kakak mau ambil barang yang ketinggalan dimobil." - Halilintar

Sebelum pembagian kamar, aku jelasin sedikit tentang villa ini ya! Sebentar aja kok! :D

Jadi, Villa ini ada 4 Lantai.
Lantai 1 ada 2 Kamar, Kamarnya tipe twins. Bersebelahan dengan ruang tamu + dapur, dining room, dan kolam renang yang seperti waterpark diluar sana.
Lantai 2 ada 3 Kamar, Kamarnya tipe twins. Bersebelahan dengan arcade atau ruang mainan, dan mini bioskop. Keren amay yak?
Lantai 3 ada 1 Kamar, atau Master Bedroom
Bersebelahan dengan rooftop, balkon ofc, sauna, kolam renang part 2 (Nyambung sama yang bawah), dan Jaquzzi. Mohon maaf kalau salah penulisan.

Kamar tipe twins itu kaya dihotel - hotel, jadi kasurnya ada dua. Dan bagi yang bingung tentang kolam renangnya, itu kaya kan ada kolam renang ya? Terus ada slide atau perusutan yang nyambung kebawah.

"Oke, aku mulai pembagian kamarnya ya. Mulai da-"

Sebelum gempa dapat menyelesaikan perkataannya, bell berbunyi. Menandakan ada tamu yang menunggu diluar. Gempa menyuruh blaze untuk membukakan pintu, tanpa pikir panjang Blaze berlari kearah pintu, dan segera membukanya. Siapa yang datang? Benar saja. Itu anak dari keluarga Malfara dan Ariandara.

"Eyy Blaze! Udah lama ga ketemu brow" Ucap gentar menyapa Blaze dengan semangat, Sepertinya gentar sangat amat rindu dengan sepupunya yang satu ini.

"GENTARRR?? AEYYY MISS U BROO!" Tanpa pikir panjang Blaze segera memeluk sepupu favoritnya itu.

"Kok kalian bisa ada disini sih? Bukannya ini trip keluarga Zavier aja?" - Solar

"Gw yang ajak, udah - udah. Suruh mereka masuk, Lagian kalo cuma kita bertujuh berasa kurang. Sekalian ngumpul juga." Celetup Halilintar sehabis dari garasi mengambil barang yang ketinggalan.

Halilintar menyuruh mereka berempat masuk, dan segera menyuruh gempa menentukan kamar. Karna yang lain sudah pada kelelahan bukan? Apalagi Halilintar yang sedang tidak enak badan.

"Oke. lantai 1 Supra sama Glacier, dan Sopan sama Gentar. Lantai 2 Taufan gempa, blaze ice, thorn solar. Dan lantai 3 baru kamar kak Hali. Kalian istirahat dulu, besok kita jalan - jalan. Oke?" - Gempa

"Siappp mak gem" All kecuali Halilintar. Ia hanya tersenyum lalu mulai mengemas barangnya dan pergi kedalam lift.

Malam itu didalam kamar, Taufan sebenarnya masih curiga dengan gempa. Tentang masalah yang kemarin. Ia tidak bisa memendam, ia tidak sengaja keluarkan pertanyaan itu dari dalam mulutnya. Yang ia juga tidak sadari itu akan keluar dari mulutnya.

"Eugh, gempa kamu kemaren didalam mobil kenapa?! Kamu ngomong apa sama kak hali sampe nangis gitu?! Ehh..." - Taufan

Gempa sendiripun juga kaget mendengar itu, tidak menyangka Taufan akan mengatakan hal itu kepadanya.

Kau lah Kakak Terbaikku! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang