"Songrim sangat berutang Budi kepada keluarga Jin," ujar Tuan Park kepada Jin Cho-yeon setelah mereka menemukan pemindah jiwa.
"Kami pasti akan membutuhkan bantuan kalian nanti," balas Jin Cho-yeon.
"Omong-omong, semua anak empat penyihir Daeho ada di sini. Konon kalian disebut sebagai penguasa empat musim. Mataku sangat senang melihat kalian berkumpul seperti ini, ditambah putri dari Jendral Seo Il datang dari Kota perbatasan Seoho," ucap Tuan Heo begitu gembira,
"Dahulu kami sering berkumpul. Kami tidak pernah berkumpul lagi setelah Uk dan Cho-yeon batal menikah," cetus Dang-gu tidak melihat kondisi.
Sontak situasi berubah menjadi canggung untuk mereka. Tuan Heo Yeom mendecak keras kepada Dang-gu, menyuruhnya untuk diam. Seo Hui berusaha menahan tawanya menyadari situasi yang rumit ini.
"Aku sudah meminta pelayan untuk menyiapkan teh. Mari diminum," sela Seo Yul meredakan kecanggungan yang terjadi sebelumnya.
Tuan Park menyetujui ide Seo Yul dan berjalan mendahului mereka, dia memukul dada Dang-gu saat melewati keponakannya itu.
"Orabonie, aku harus pergi," ungkap Seo Hui menghampiri kakaknya sambil berbisik ketika Jin Cho-yeon dan Jang Uk sedang berdebat.
"Kenapa? Apa kau ingin balik?"
Seo Hui menggeleng, "Aku harus mengecek sesuatu." Seo Hui berjalan pergi menuju tempat yang ingin dia tuju sejak tadi, Jeongjingak.
•••
Di Jeongjingak Seo Hui kembali mencoba meragakan pertarungan sebelumnya. Ia mengambil tempat yang sama saat penyusup keluar dari ruang rahasia.
Ketika baru beberapa reka adegan, Seo Hui mendengar sesuatu di bawahnya. Ia merasa telah menginjak sesuatu di lantai. Segera saja Seo Hui menundukkan kepalanya dan melihat sebuah gelang kayu yang terlihat tak asing dengannya.
"Apa salah satu dari mereka menjatuhkannya?" Seo Hui mengambilnya, menelisik gelang kayu tersebut dengan serius, mencoba berpikir keras dimana ia pernah melihatnya.
"Dan?" Gumamnya, melihat tulisan di gelang kayu itu, "Apa itu nama seseorang?"
"Hui!" Panggilan tersebut membuat Seo Hui segera menyembunyikan gelang kayu tersebut tanpa alasan. "Jadi kau di sini?" Dang-gu lah yang memanggilnya, bersama dengan Seo Yul, keduanya menghampiri Seo Hui.
"Ada apa?" Tanya Seo Hui menyadari ada hal besar yang terjadi. Dang-gu dengan kerutan dahinya mengangguk cepat, "Cukup begitu ribut sekali malam ini," ucapnya.
"Uk memecahkan porselen Gwigu, Tuan Park marah besar,"
"Apa?" Seo Hui terbelalak mendengar berita yang dibawa oleh Seo Yul. "Lalu bagaimana dengannya sekarang?"
"Dia sekarang di seret ke aula utama," tambah Dang-gu.
Mereka pun pergi ke depan aula utama, ke tempat Jang Uk di adili oleh Tuan Park. "Aku susah payah mengirimmu ke Gisan, tapi kau malah diasingkan dalam kurang dari enam bulan, kenapa kau kemari malam ini?" Tanya Tuan Park menggebu-gebu, amarahnya tak bisa dibendung nya lagi.
Jang Uk mengatakan jika dia datang untuk meminta maaf karena telah mengecewakan Tuan Park.
"Kau datang untuk minta maaf?!" Teriak Tuan Park. "Lantas kenapa kau memecahkannya?"
"Aku hanya ingin melihatnya dari dekat karena takjub, kemudian tergelincir karena tanganku lemah. Aku pasti bisa menangkapnya jika menguasai ilmu sihir. Itu karena aku tak bisa apa-apa,"
"Jang Uk!"
Sang-ho menahan tubuh Tuan Park yang terhuyung. "Pintu ruang rahasia juga rusak karena diotak-atik oleh Jang Uk," Tambah Sang-ho. Tuan Heo menduga jika Jang Uk sengaja melakukannya karena ingin menunjukkan kecemburuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alchemy of souls: Twillight Disapper (FF)
FantasyKemunculan pemindah jiwa mulai mengguncang para penyihir yang ada di Kota Daeho. Keributan dan masalah 20 tahun yang lalu seolah kembali terulang. Sebuah kebenaran yang tertutupi dengan kebohongan mulai terbuka satu persatu. Sementara itu, di Kota...