Tak banyak yang bisa dilihat dari rooftop apartemen Cakrawala. Langit yang masih berawan menandakan bahwa kecil kemungkinan malam ini langit bisa berhiaskan bintang. Petikan gitar masih terdengar sumbang. Gadis yang baru menginjak usia 22 tahun itu menghembuskan nafas beratnya.
Ayyara mulai menatap langit yang mulai kehilangan cahaya, tubuhnya ia hempaskan begitu saja diatas sofa usang rooftop Cakrawala. Angannya terbang jauh pada tahun-tahun yang sudah dilewatinya. Dari banyaknya senang, sedih, gundah dan marah, ia telah belajar banyak terutama tentang merela.
Menjadi anak tengah tidak selamanya buruk, tapi juga tidak begitu baik. Pada kenyataannya, anak tengah tidak sesederhana harus menurut pada kakak dan mengalah pada adik. Tidak juga jadi yang terabaikan atau jadi yang paling nakal. Sejatinya, mereka hanya berusaha mencari diri dengan caranya.
Ayyara tidak pernah dipaksa untuk merelakan mimpinya. Tapi ia tak punya pilihan lain selain merela. Hidupnya, bukan hanya miliknya. Ada tanggung jawab tak kasat mata yang harus ia emban dan bagi Ayyara, jadi anak tengah artinya harus siap menghadapi apapun sendirian.
11.4.24