Suara musik yang memekakkan telinga, tawa hambar yang sarat akan makna dan bau alkohol yang sangat menyengat kedua indra penciumannya tidak mengganggu laki-laki 25 tahun yang sedang duduk di salah satu kursi VIP bar malam ini. Sejak dua jam yang lalu ia sudah duduk disini, sekedar menghabiskan waktu dengan memperhatikan seorang bartender yang kini sedang mengelap gelas-gelas kosong.
Dari sini Arion bisa melihat bagaimana jemari cantik itu dengan lihainya berpindah dari satu gelas ke gelas lainnya. Bagaimana gadis dengan anting hitam yang sangat kontras dengan kulit putih vanilla itu meracik satu persatu minuman yang dipesan oleh beberapa manusia yang berkontribusi memenuhi ruangan ini.
Tidak. Arion bukan laki-laki cabul seperti yang kalian pikirkan. Ia hanya tertarik dengan apa yang ia lihat. Bagaimana cara gadis itu bertutur kata dan sopan saat menjelaskan jenis minuman, begitu pula manis senyum bibirnya yang terlihat sangat tulus. Sosoknya terlihat sangat berbanding terbalik dengan tempat yang mereka berdua datangi ini. Gadis itu sangat manis. Lalu bagaimana cara menirunya?.
Arion tetap dengan ekspresinya, ia tersenyum tipis tanpa arti sebelum ponsel hitam diatas meja itu bergetar. Atensinya kini tertuju pada benda pipih yang menampilkan sebuah pesan dari salah satu temannya.
"Apa dia gila?" Ujar Arion yang mulai beranjak dari posisinya.
17.04.2024