4.KEKHAWATIRAN SEORANG PAPA

409 30 0
                                    


"Abang ayo ikut papa aja kerumah" ujar sang papa kepada sang anak.

"Abang mau ikut papa, tapi nanti mama malah sama papa kalna bawak abang ke lumah, jangan ya papa abang dicini aja" ucap sang anak, sejujur nya al sangat ingin ikut, namun al tahu jika ia ikut maka sang mama dan papa akan bertengkar karna nya, ia tidak ingin papa mama bertengkar.

"tapi bang, bibi lagi pulang kampung nanti kamu sendirian di rumah, kalau kamu kenapa napa gimana bang?" khawatir nya pada sang anak

Sudah hampir empat bulan al tinggal di rumah ini berdua sama sang bibi, jerico terpaksa memisahkan al dan sang istri, karna terakhir kali nyawa sang anak hampir terengut karna ulah sang istri yang memukul al habis habisan.

"papa pelcaya cama abang ya, tidak akan teljadi apa apa" ucap nya sambil menyengir.

Jerico menghela napas mendengar ucapan sang anak, ia mengambil sesuatu yang ada di saku celana nya lalu ia memberikan nya kepada sang anak. "ini hp papa untuk abang, papa sudah masukin nomor papa disini, nanti kalau ada apa apa telpon papa aja ya!!"

"Loh telus hp papa ndakk ada dong?" jerico pun tersenyum mendengar ucapan sang anak

"ada kok bang, hp papa kan ada dua, sini biar papa ajarin cara gunain nya" ujar nya





********

Empat orang pria yang baru saja turun dari mobil, lalu mereka masuk ke sebuah rumah yang cukup besar yang akan mereka tinggalin.

"Kenapa sih pada mau tinggal bareng" ujar seorang pria dengan kesal.

"Gua tanya sama lo na, lo kenapa gak mau tinggal bareng sama kita?" tanya seorang pria itu ke saudara kembarnya.

"Sedari kecil kita tinggal bareng, masa sudah sebesar bagong gini masih mau tinggal bareng lo pada!!!" jawab nya.

"Berisik lo berdua" ujar pria paling pendek di antara mereka berempat, lalu pria pendek itu pergi meninggal kan tiga saudara nya.

"Udah lah na"

"Daddy bilang kita boleh tinggal di apartemen masing masing, lo pada napa milih tinggal bareng?" tanya nya kepada dua saudara yang ada di depan nya.

"Lagian juga enak di sini na, dekat juga sama studio gue"

"ENAK NYA DENGAN LO, LAH GUE JAUH DARI RUMAH SAKIT ZAA!!" ujar nya dengan emosi.

"gak jauh jauh amat lah na" ujar harviza

Natael mendengus kesal setelah mendengar ucapan harviza, natael pun pergi keluar meninggal kan kedua saudara nya yang berada di ruang tamu.

"kembaran lo tu sensian amat vis" ujar harviza kepada sang kembaran jarvis.

"kembaran lu juga ya monyet" ujar jarvis.

Setelah ribut dengan sang kembaran natael pun keluar dari rumah nya, ia ingin melihat lihat komplek perumahan yang baru saja ia tempatin dengan sang kembaran nya.

Saat ia baru saja membuka pagar rumah nya, ia melihat horor kepada seorang anak kecil yang ada di rumah sebelah, anak kecil itu sedang berbicara dengan pohon,natael pun datang menghampirin anak itu lalu menepuk punggung anak itu.

"Woii cill lo ngapain?" tanya nya kepada anak itu

Anak itu tersentak karena panggilan dan tepukan di punggung nya, ia membulat kan mata nya yang kecil itu.

"isss ngagetin aja paman ini" jawab nya dengan menatap garang natael padahal tidak garang sama sekali malahan terlihat begitu lucu di mata natael.

"Ya kamu ngapain ngomong sama poho?" tanya kepada anak kecil itu.

"Aku cuma ngomong sama pohon kalna pohon kan juga makhluk hidup" ujar ank itu

"ye ada ada aja lo tuyul" jawab nya

"oh ya lo ngapain di luar, masuk sana entar mak lo nyariin"

"gak akan di caliin aku tinggal sendili soal nya, hebat kan aku paman" ujar anak itu dengan bangga.

"alah bohong lo cill, mana mungkin lo tinggal sendiri" ujar nya dengan nada meremeh kan.

"iss aku selius tauu, aku tinggal sendili udah empat bulan ini, soal nya mama gak suka aku jadi papa pisahin, tapi biasa nya ada bibi tapi kalna bibi pulang kampung ak sendili" jawab nya dengan panjang lebar.

"gila mak lo cil, lagi pula lo kok berani cill"

"belani dong kan aku jagoan, sebenalnya tadi aku di ajak papa mau tinggal baleng papa mama sama adek, tapi nanti papa mama jadi libut kalna aku tinggal sana" ujar nya dengan nada sedih.

"Ya udah lo ikut gua aja tinggal di rumah gua sama kembaran gua, biar lo gak sendirian di sini cill" ajak nya

"wah paman punya kembalan pasti selu" jawab nya dengan nada semangat

"mau gak cill?" tanya nya

"nanti lepotin paman, kata papa juga jangan mau sama olang asing" jawab nya

"gua bukan orang asing, gua tetangga sebelah lo oh ya gua belum nanya nama lo, siapa nama lo cill?" tanya nya

"nama aku al, kalau paman siapa?" tanya nya balik

"nama paman natael panggil abang aja" jawab nya

"hihihi abang nana" ujar nya denga terkikik

"ya serah lah, jadi mau gak?" tanya nya lagi.

"Tunggu aku telpon papa dulu ya abang aku mau tanya papa" jawab nya

"biar gua aja, mana no papa lo?"

"ini abang nana" jawab nya

Natael pun meminta izin kepada papa nya al, ia menelpon papa nya al, awal nya papa nya al sedikit khawatir namun natael meyakin kan nya.

Natael kasihan melihat anak sekecil al tinggal sendiri maka nya ia mengajak al sementara sampai sang bibi pulang, semoga keempat kembaran nya mauu menerima al.
















Hehehehe maaf ya kalau kurang bagus, atau banyak kesalahan.

Jangan lupa vote dan komen nya ya.

About ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang