15.pertemuan pertama

343 35 0
                                    


Seminggu kemudian.....

Seminggu pun berlalu keadaan al pun semakin membaik, al sudah di izin kan pulang, dan disini lah mereka sekarang, di dalam perjalanan menuju ke rumah, awal nya mereka ingin pulang kerumah mereka berempat, namun daddy dan mommy mereka baru saja sampai dan menyuruh untuk pulang ke mansion.

"pasti sih daddy tau tentang al, makanya tiba tiba pulang" ujar harviza

"itu pasti sih, orang daddy selalu mantau kita, apapun yang terjadi sama kita pasti tau" ujar natael.

"tapi serius gue heran sama daddy, daddy tuh mantau kita dengan cara apa? kalau emang ada orang suruhan kenapa kita gak pernah ngerasa, apa daddy punya ilmu bisa tau segalanya" ucapan harviza ngelantur.

"ada kok orang suruhan daddy gue pernah ketemu, benar benar sulit kalian mau nemu orang nya" ujar jarvis tentu saja mendapat tatapan bertanya dari tiga kembaran nya itu.

"daddy pakai dukun kah?" ujar harviza dan mendapatkan pukulan di tangan nya.

"Apasih lo mukul mukul" ujar nya ke natael.

"Yakali daddy pakai dukun, orang suruhan daddy itu bukan satu orang, dimana kita berada pasti ada, misal nya di rumah sakit kemarin, lo percaya gak salah satu dokter atau perawat disitu orang suruhan daddy?"

"berarti kalau gua syuting, salah satu dari orang situ pasti ada orang suruhan daddy?" tanya harviza, dan tentu saja mendapatkan anggukan dari jarvis.

"bahkan diantara kita berempat pasti bakal ada yang ngasih laporan ke daddy" ujar jarvis.

"siapa?"

"entah, lo tebak aja"

"gue heran daddy tuh kenapa sih? Kita sudah besar semua, umur kita udah 25 tahun bukan 2 tahun 5 bulan, pakai segala di pantau pantau" ujar harviza mendengus.

"daddy mulai mantau kita semenjak kejadian rior pas di culik sama saingan bisnis nya, sampai sekarang pun gitu" ujar natael.

"itu kan pas masih kecil kalau sekarang kita bukan anak kecil natael, siapa coba mau nyulik kita?"

"hal tak terduga bisa kapan aja terjadi, yang gak mungkin bisa aja jadi mungkin" ujar rior.

"daddy itu emang gitu orang nya za, gak bisa ungkapin rasa sayang ke kita, tapi cara nunjukin nya kayak gini, emang aneh tapi ya emang gitu" ujar natael.

"Emang aneh itu pak t-" ucapan harviza terhenti karena rior menutup mulut nya.

"jangan berisik, al tidur" ucap nya.

"hehehe lucu banget sih al" ucap natael, ia terus menoel noel pipi tembem al itu.

"udah el, nanti dia bangun" ujar jarvis.

"hehehe abis nya kecebong lo lucu sih" ujar natael lalu ia mengelus pipi al.




Mobil yang di isi oleh si kembar dan al itu pun mulai memasuki perkarangan mansion itu, mereka pun mulai turun dari mobil itu, al yang masih tertidur pun di gendong oleh jarvis dan mereka pun mulai memasuki rumah megah itu.

"nyonya dan tuan sedang menunggu di ruang tamu tuan muda" ucap asisten daddy.

"makasih yah om deo" ujar natael dengan senyum ramah.

Mereka pun menuju ke ruang tamu dimana kedua orang tua mereka berada.

"Mana cucu mommy?"  tanya syania kepada sang anak.

"itu di gendongan jarvis"  ucapan natael itu membuat sang mommy berjalan ke arah jarvis lalu mengambil al dari gendongan jarvis.

"telat!" ucapan sang daddy itu membuat mereka bingung.

About ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang