[OHMNON] ⅔

11.4K 205 6
                                    

[OHMNON] TRANSMIGRASI

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

Jiwanya perlahan terbangun, ketika ia merasakan adanya beban berat yang menimpa setengah dari raganya.

Netra yang sebelumnya masih terpejam pun perlahan mulai terbuka dan menyesuaikan cahaya yang memaksa masuk pada retinanya. 

Ia terkejut, ketika ia terbangun dan melihat seorang laki-laki yang bertubuh kekar, tengah tertidur tengkurap memeluk pinggangnya dengan wajah yang tenggelam pada pinggangnya.

"Gue ada dimana?" ucapnya lirih sembari menatap bangunan yang berada di sekelilingnya yang terasa begitu asing untuknya.

Penggalan demi penggalan memori tentang kejadian kala itu kini perlahan terputar kembali seperti sebuah film lama dengan warna hitam putih di kepalanya.

Bukankah seharusnya ia sudah mati dengan kecelakaan fatal kala itu?
Lantas apa yang terjadi hari ini?
Lalu siapa laki-laki yang memeluknya ini?
Dan ada apa dengan perutnya?
Kenapa ia merasakan pergerakan disana?"

Semua pertanyaan itu terhenti ketika terdengar lengguhan dari laki-laki yang tidak ia kenali. Tertangkap jelas di netranya, bagaimana wajah rupawan milik lelaki itu meskipun Ia baru .

Bagaimana ada orang bangun tidur dengan wajah setampan ini, dengan tepian rambut berbentuk love, kulit wajah yang putih bersih, dan rahang tegas miliknya yang tidak luput dari pandangan Nanon.

Tapi keterkejutan Nanon tidak berhenti di situ, laki-laki yang mulai sadar itu justru lebih terkejut dari pada dirinya.

"Astaga... Nanon maafkan saya,
saya tidak sengaja ketiduran di sini semalam."

Tunggu !
Nanon ? 
Nama itu miliknya, tapi apa semua ini ?
semuanya begitu asing untuknya.

Dan sepertinya, di antara dirinya dengan laki-laki yang masih berpakaian kantor lengkap dengan kemeja yang masih melekat pada tubuh bidangnya itu tidak memiliki hubungan yang begitu harmonis.

Kenapa dia meminta maaf hanya karena dia tidak sengaja tertidur disini.
Sebenarnya ada hubungan apa di antara mereka?

Nanon harus mencari tahu sendiri nantinya, mana mungkin ia bertanya langsung dengan laki-laki ini.

"Sekali lagi maaf, karena sudah membuatmu merasa tidak nyaman."

Nanon masih diam, tidak tau harus merespon ucapan laki-laki itu seperti apa.

Laki-laki itu kemudian menatap pergelangan tangannya, yang dimana terdapat sebuah arloji disana. Nanon sempat menangkap mimik wajah kaget laki-laki itu sebelum akhirnya ia kembali di tatap dengan tatapan hangat oleh laki-laki itu.

MPREG !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang