MPREG !!!

[OHMNON] Birth

[OHMNON] TRANSMIGRASI

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

•-•

-

Ohm memeluk tubuh Nanon yang bersandar pada dada bidangnya, mengusap pelan paha dalam suaminya yang tengah mengalami kontraksi.

"Sayanggg ku hebat, kuat ya sayang.... Di atur nafasnya..."

"Eungghh sakit Ohm.... sssttt huhhhh...haahhh... hufttt akhhhh..."

"Sayangku pinter banget... Adek pelan-pelan ya nak cari jalan lahirnya. Buna, Daddy, Kakek semuannya nunggu kamu disini." ucap Ohm yang terus memberikan kalimat ucapan penyemangat sembari mengecupi wajah cantik suaminya yang tengah berjuang melahirkan anak mereka.

Tempak begitu jelas bagaimana perut itu mengencang dan mengendurkan dalam waktu yang bergantian dengan jeda waktu tiga sampai 4 menit dengan lama kontraksi nyaris semenit.

"Ngghhhh akhh u-udahhh Pah sakit sakit sakitttt." ucap Nanon sembari menahan tangan Papanya yang tengah mengcheck bukaanya.

"Udah masuk bukaan 7 sayang, sabar ya nak... jangan ngejan dulu ya, di tahan sebentar lagi ya sayang..." ucap New sembari mencium pelipis Nanon.

"Mau peluk Papa..." ucap New merentangkan kedua tangannya di hadapan sang putra.

Dengan tersenyum Nanon menyambut dengan hangat rentangan kedua tangan Papanya.

"Anak Papa hebat sekali, atur nafas ya sayang.... Bentar lagi adek keluar, dan anak Papa yang cantik ini sebentar lagi bakalan jadi Buna."

"Nanon !"

Ohm, Nanon dan New pun beralih menatap ke arah sumber suara yang menampakan laki-laki bertubuh tinggi gagah yang masih lengkap dengan setelan jas kantornya. Laki-laki itu berlari menghampiri sang putra, melempar jas dan tasnya ke sembarang arah. dan

"Sayangggg... Apa yang sakit nak bilang sama Ayah, Perutnya ngga nyaman? iya?."

"Hikss... Ayahhhh."

"Iya sayang... Ayah di sini nak, mana yang sakit? bagi sakitnya sama Ayah yaaa... anak Ayah hebatt..." ucap Tay sembari menghapus air mata yang Nanon yang tiba-tiba seolah berlomba-lomba untuk keluar.

"Sakit banget ya nakkk.."

Nanon menggeleng pelan, memegang tangan sang Ayah yang menghapus air mata di pipinya.

"Nanon gapapa Ayahh, Ayah yang tenang yaaa... Sakit tapi Nanon juga seneng karena bentar lagi adek bakalan lahir, dan Ayah bakalan jadi Kakek." Tay tersenyum mendengar ucapan sang putra tunggalnya.

"Terus apa yang membuat anak Ayah nangis hm?"

"Nanon terharu... ngga tau pengen nangis aja, liat semua ada di sini buat nyambut kedatangan adek."