17.Behind the mask

846 78 11
                                    

Baca ulang. Chap ini direvisi

.
.
.

Semakin dikejar maka buruan akan semakin berusaha untuk melepaskan diri. Dan itulah yang dilakukan oleh Wang Yibo. Ia berhenti bukan karena tidak mampu menemukan 'istri' nya melainkan memberikan jeda untuk buruannya berpikir bahwa ia menyerah. Ketika buruannya beristirahat sejenak disitulah Wang Yibo menancapkan taringnya untuk mencabik dan mengambil kepunyaan nya. Tanda terakhir yang bisa ia gunakan sebagai petunjuk adalah ucapan mengancam sang pelaku.

Wang Yibo baru saja pulang ketika ia mendapatkan sebuah serangan yang Untung ya dengan cepat ia hindari. Lagi serangan itu diberikan namun dengan tangkas ia menangkap benda yang hampir saja melubangi kepalanya.

"Julian!" Bentak Yibo marah karena tidak menyangka kebencian anak itu sampai pada tahap dimana ia tidak peduli akan hubungan keduanya dan dengan berani melukai dirinya.

Dengan mata memerah, gemelatuk giginya, nafas bergemuruh Julian berbicara,"dimana Papa? Kau masih bisa pulang dengan keadaan tanpa beban seolah tak terjadi apapun. Seolah menghilang nya Papa bukan karena mu. Sejak kau hadir dalam keluarga ku tidak ada kebahagiaan sedikitpun. Ayah ku tiada karena mu dan sekarang Papa Juga menghilang karena mu. Kau adalah kesialan paling mengerikan yang hadir di tengah-tengah kebahagiaan keluarga ku. Kau tahu aku sangat ingin mengatakan ini kepadamu tetapi selalu di cegah oleh Papa."

Remaja bak pinang dibelah dengan Yibo itu mendekat dan berucap dengan nada benci yang teramat dalam seolah mereka adalah musuh." Aku harap kau saja yang mati dibanding ayahku. Satu hal yang paling aku sesali dalam hidup ku adalah berbagi darah dengan mu."

Wang Yibo pernah menangis sekali yaitu pada saat Xiao Zhan dilamar oleh Vian. Dan ini adalah untuk kedua kalinya ia menangis. Bagaimana ia tidak merasakan sakit ketika darah daging nya sendiri menginginkan kematian nya bahkan tidak menginginkan dirinya. Fakta bahwa sebenarnya Julian mengetahui hubungan antara keduanya namun tetap membenci dirinya dengan mengucapkan sumpah atas dirinya menghantam telak hatinya, mengoyak tubuhnya bahkan jantung nya seperti tertusuk pedang tak kasat mata.

Tidak ada gurat penyesalan dalam sinar mata Julian ketika sumpah itu ia ucapkan. Rasa sayang nya kepada ibunya melebihi ikatan darah antara dirinya dengan Wang Yibo. Jika saja ibunya ada disini mungkin pipinya sudah memerah karena lima jari ibunya.

Wang Yibo mengambil langkah berani mendekati putranya dan menatap lekat sosok serupa dirinya itu dan berkata,"setidaknya kau secara tidak langsung sudah mengakui diriku sebagai Ayah kandung mu."

Julian terlambat menghindar ketika satu kecupan kembali ia terima pada keningnya. Dapat ia rasakan jejak air mata ayahnya pada kening nya. Genggaman tangan nya mengepal kuat menahan gejolak di dadanya karena walau bagaimanapun pria ini yang membuat ia hadir di dunia ini.

"Pria yang kau panggil papa itu adalah manusia yang paling aku cintai bahkan Melebihi diriku. Aku bahkan tahu seberapa cerdas dirinya dalam melindungi dirinya. Papa mu akan pulang dalam keadaan baik-baik saja dan aku akan mengabulkan keinginan mu." Yibo kembali meninggalkan kediaman tersebut dan mencari dengan caranya sendiri.

Jika membunuh dua keluarga konglomerat dan berpengaruh di negeri tersebut saja Xiao Zhan mampu, maka ia yakin 'istri' nya mampu melindungi dirinya.

"Gege, kapan Zan di jemput? Zan rindu rumah. Rindu Papa, Daddy juga Gege Lian. Ini sudah dua hari tapi Zan belum juga dijemput. Apa Zan benaran dibuang?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang