9. Another Secret

868 104 13
                                    

Rihasia yang lain
.
.
.

Wang Yibo sedang sibuk membaca berkas mengenai kasus tujuh belas tahun yang lalu diruang kerjanya. Rasa ingin tahu teramat besar sebab ditutup begitu saja tanpa tahu pelaku bahkan penyebab yang sebenarnya. Hanya berdasarkan kesimpulan dari satu arah tanpa observasi bahkan penyelidikan lebih lanjut.

Pintu diketok dari luar.

"Masuk.." ucapnya. Tatapannya tidak berpindah dari dokumen ditangan nya.

"Kopinya Ge."

"Mn."

Xiao Zhan sudah terbiasa dengan sikap tersebut. Pernikahan ini sudah berjalan lima bulan tanpa ada kemajuan sedikitpun dengan hubungan keduanya. Pisah kamar pun Yibo tidak terlalu memikirkan nya.

"Tunggu..."

Xiao Zhan berhenti sebelum keluar dari ruangan. Ia menengok kebelakang melihat suaminya yang masih sibuk dengan benda ditangannya.

Yibo melirik dengan ujung matanya,"mendekat." Perintah Yibo. Zhan terpaku ditempatnya. Bukan menolak tapi ia takut memberikan efek yang berbahaya jika berdekatan dengan suaminya sekalipun dia ingin.

Menunggu terlalu lama membuat Yibo melepaskan tatapan nya sebentar dari dokumen dan melihat langsung pada Xiao Zhan."aku bilang kesini."

Xiao Zhan perlahan mendekat hingga tepat di samping Yibo.

"Ge.." ia terkejut dan hampir menarik tangan nya kembali saat Yibo memegang telapak tangan kanannya. Yibo tidak membalas. Ia fokus mencari tempat yang memar.

"Dimana?"

"Apa? Gege cari apa?"

Yibo berdiri dari kursi bergantian dengan Xiao Zhan. Ia mengambil kotak obat dari dalam laci. Xiao Zhan hanya diam dan patuh sambil menunggu apa yang akan dilakukan oleh Yibo.

"Ahh---" Xiao Zhan meringis sakit kala bekas memar tersebut ditekan meskipun tidak terlalu kuat. Xiao Zhan mengatupkan mulutnya untuk tidak mengeluarkan suara apapun ketika sebuah perhatian kecil diberikan oleh Yibo. Jika untuk mendapatkan perhatian seperti ini dengan harus terluka maka ia tidak apa-apa terus terluka.

"Mana lagi yang terluka? Sakit?" Tanya Yibo masih berjongkok sembari memeriksa kedua tangan Zhan.

"Banyak."

Wang Yibo menanggapi jawaban tersebut dengan serius tanpa menatapnya,"dimana?" Yibo sejenak berhenti bergerak saat sebuah tangan menahanya. Tangan nya sudah basah oleh tetesan air mata pria itu. Ia diam ketika tangan nya di ambil lalu meletakan nya pada semua tempat.

"Semuanya sakit. Tidak ada yang baik-baik saja. Sakit sekali ge. Bagaimana caranya untuk menghilangkan sakitnya?"

Wang Yibo mengerti ucapan tersirat tersebut namun, Yibo tidak ingin mendengar atau tahu apapun."kau boleh pergi."

"Apa aku boleh bertanya lagi? Siapa Kara?" Dengan segala keberanian nya, ia bertanya. Ia masih mengingat nama yang Yibo sebut dirumah sakit saat Yixing meminta untuk Yibo menikahi dirinya.

"Sahabat ku."

Xiao Zhan tidak puas dengan jawaban tersebut. Ia kembali bertanya lagi,"kau berbohong. aku tahu kalian lebih daripada itu." Jemarinya ia apit karena rasa cemburu sekaligus gugup karena terlalu berani untuk bertanya.

"Aku sedang berusaha untuk mencintai nya dan berjanji untuk bersama tetapi karena kehadiran mu, kami terpaksa berpisah. Kau puas dengan jawaban ku?" Yibo tidak suka berbohong. Ia lebih menyukai kejujuran daripada berbohong hanya karena takut orang lain terluka.

Heart StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang