One

2.1K 184 2
                                    

Terlihat dua orang anak kembar berjalan santai diantara kerumunan penduduk yang melakukan aktivitas paginya. Mereka cukup kontras diantara para penduduk karena warna rambut mereka yang mencolok, yaitu putih dan hitam.

Mereka terus berjalan dengan sesekali berhenti dibeberapa toko membeli kebutuhan mereka. Ya, benar. Mereka berdua atau bisa dibilang anak kembar tersebut baru saja tiba di Jepang malam tadi.

"Kau lapar, Sou-chan?" Tanya lelaki yang berambut hitam kepada lelaki bersurai putih disebelahnya yang asik memakan permennya. Ia menoleh dan menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.

Sebelumnya, biar kuperkenalkan kedua anak kembar berbeda warna rambut ini. Lelaki berambut hitam dengan model rambut berantakan bernama Fujiwara Akito, ia memiliki wajah yang datar tetapi jika sedang bersama kembarannya ia akan menunjukkan senyuman tipisnya. Akito juga memiliki fisik lebih kuat dan besar daripada kembarannya. Jangan lupakan mata keabuannya yang tajam.

Selanjutnya adalah Fujiwara Souta, berambut putih dan memiliki wajah dominan manis daripada Akito yang memiliki garis wajah tegas. Souta juga memiliki tubuh lebih pendek sedikit dari Akito, mata dusty blue miliknya mampu membuat orang tertarik melihatnya. Bagaimana tidak? Warna mata dusty blue terlihat kontras dengan surainya yang berwarna putih.

"Bagaimana dengan omurice?" Suara Souta terdengar lembut ditelinga Akito, "boleh. Ayo cari restoran." Akito menjawab dan berjalan sedikit didepan Souta. Souta hanya mengikuti Akito dari belakang.

Tak jauh dari mereka berdua berjalan, terlihat ada perkelahian satu orang bersurai dwi warna yang berusaha menolong seorang wanita. Mereka berdua berjalan mendekat kearah sekumpulan orang yang sedang berkelahi, "oi, kalian pengecutkah? Menyerang seseorang dengan bersama seperti itu." kalimat Akito berhasil menghentikan pertempuran sementara, mereka semua menoleh kearah dimana anak kembar Fujiwara berdiri.

"Apa kau bilang?! Jangan ikut campur bocah! Kalau kau tidak ingin mati!" Cerca salah satu dari mereka yang tak terima dikatakan pengecut oleh Akito

Akito memberikan paper bag berisi belanjaan kearah Souta, lalu ia berjalan kembali mendekat kearah orang yang berbicara tadi, tanpa diduga Akito melayangkan tendangan tepat pada dagu pria berwajah menyebalkan itu hingga ia terpental beberapa meter kebelakang.

"Berisik sekali." Ujarnya datar menatap kearah mereka, mata keabuannya melirik kearah pria dengan seragam SMA Furin dan kembali menatap kearah orang orang dihadapannya.

Pria berambut coklat tak terima bahwa temannya ditendang seperti itu ia menyuruh teman satu gengnya untuk menyerang Akito. Terjadi perkelahian yang lumayan sengit antara geng tersebut dengan Akito dan pria berambut dwi warna tersebut, yang mana pria berambut dwi warna itu terus melindungi wanita bersurai pendek itu.

Souta berjalan santai mendekat kearah dua orang berbeda gender tersebut, mereka menoleh saat merasakan eksistensi dari Souta yang mendekat. Ia dengan cepat melayangkan tendang pada pemukul besi itu hingga terpental. Souta berbalik dan berjalan kearah wanita bersurai pendek.

"Nona, aku titip belanjaan kami padamu sebentar" ujarnya pelan dengan sebuah senyuman seraya menaruh paper bag itu dikaki perempuan itu. Setelahnya Souta berjalan kembali dan berhenti di depan pria berambut dwi warna, "hei kau, tetap diam disini dan lindungi Nona itu." lanjut Souta tanpa menoleh kearahnya tapi Souta tau bahwa pria itu melayangkan protes padanya.

"Aku lapar" gumamnya pelan yang didengar kedua manusia dibelakangnya dan berlari kearah kembarannya yang dikepung. Akito yang melihat Souta mendekat dengan segera ia mengulurkan tangannya yang diterima dengan baik oleh Souta. Tubuh Souta melayang memutar menendang beberapa orang hingga terjatuh.

"Kerja bagus, Sou-chan." Ujar Akito yang dihadiahi senyuman dari Souta. Mereka berdua kembali bertarung dengan bekerja sama melumpuhkan lawan dengan Souta menendang perut mereka sedangkan Akito meninju pipinya. Mereka berdua terlihat sinkron dalam gerakan melindungi satu sama lain.

Akito melirik kearah empat orang yang mendekat dan membantu mereka berdua mengalahkan geng tersebut. Setelah banyaknya pukulan dan tendangan dari dua kubu, akhirnya pertempuran itu dimenangkan oleh si kembar Fujiwara dibantu dengan empat orang dari SMA Furin.

Souta mendapat beberapa lebam pada tangan dan pipinya sedangkan Akito mendapat beberapa luka lecet dan lebam di beberapa tempat. Souta mendekat kearah wanita berambut pendek itu dan mengambil paper bag belanjaannya, "terima kasih sudah menjaga belanjaan kami, Nona" lanjutnya masih dengan senyuman diwajahnya, berbalik mendekat kearah kembarannya yang menunggu Souta.

Sebelum mereka berdua berjalan menjauh, Souta berbalik dan mendekat kearah pria dengan warna rambut hitam dan putih itu memberikan beberapa plester padanya.

"Kau terluka."

Setelah mengatakan itu ia kembali pada kembarannya untuk melanjutkan perjalanan pulang, tanpa Souta sadari bahwa pria dengan rambut dwi warna itu terlihat kebingungan disertai pipi yang merona tipis.

"OI KALIAN!" seru seseorang, kedua Fujiwara tersebut tak menghiraukan seruan tersebut dan terus berjalan tanps menoleh kebelakang.

"SIAPAPUN KALIAN, TERIMA KASIH! DAN KAMI HARAP KITA BERTEMU KEMBALI"

Akito yang mendengar itu hanya berdecak malas, sedangkan Souta tersenyum tipis.

"Sudahlah, Ito-chan. Mereka dari Furin, aku tadi melihat seragam yang sama yang kita miliki." Ujar Souta yang kembali membuka sebungkus permen dan memakannya.

"Aku tau, cepat atau lambat kita akan kembali bertemu denganya lagi," imbuh Akito. "Sepertinya pria yang kau kasih plester seumuran dengan kita, Sou-chan." Lanjutnya. Souta hanya mengangguk pelan lalu menatap kearah langit.

"Bagaimana kabarnya dia ya, Ito-chan? Sudah lama kita tidak bertemu dengannya."

Akito yang mendengar perkataan dari kembarannya itu paham siapa dia yang dimaksud. Akito hanya menjawab dengan gelengan kepala. Ia juga tidak tau bagaimana kabar seseorang itu yang sudah dianggap sebagai kakak mereka.

Souta berjalan beberapa langkah didepan Akito dan berbalik menatapnya dengan senyuman hingga mata indahnya tertutup.

"Ayo kita makan omurice, Ito-chan~"

Akito tersenyum tipis melihat kembarannya dan mengiyakan sebagai jawabannya. Sisa perjalanan mereka dihabiskan dengan mengobrol ringan.

Haloo kaliann, terima kasih sudah berkenan mampir dan membaca tulisanku, jangan lupa beri dukungan pada cerita ini ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo kaliann, terima kasih sudah berkenan mampir dan membaca tulisanku, jangan lupa beri dukungan pada cerita ini ya. Terima kasih!

Salam hangat,
Mochigreentea

Twins of Furin (Wind Breaker X Oc Male)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang