"Ehehe, lama tak bertemu Ume-chan~" ujar Souta sembari terpaksa tertawa pelan.
Umemiya dengan cepat memberikan kedua tanaman ditangannya pada Hiragi tanpa permisi, ia mendatangi Souta dengan tergesa lalu memegang pundak Souta ralat bukan memegang tetapi mencengkram sedikit kuat bahu Souta.
"Darimana saja kau selama ini?! Bukan bukan, tapi kalian berdua, Souta!" Umemiya menaikkan satu oktaf suaranya, Souta menutup matanya sekilas guna memahami situasi saat ini, ia lumayan syok saat melihat reaksi Umemiya saat ini yang terlihat marah dan juga khawatir dalam satu waktu.
"Kau tau?! Saat aku mendengar kabar kalian menghilang, aku panik! Kau dan kembaranmu menghilang bagai ditelan bumi!" Oceh Umemiya masih melampiaskan emosi yang selama ini ia bendung saat mengetahui dua orang yang ia anggap saudara menghilang begitu saja.
Sakura dan yang lainnya hanya bisa diam dengan situasi saat ini yang terasa aneh dan berat. Bahkan Nirei sampai bersembunyi dibelakang Suo saat mendengar Umemiya marah. Bisa dilihat dari wajah semua orang yang melihat kejadian ini bertanya tanya apa hubungannya kembar Fujiwara dengan petinggi Boufuurin.
Souta membuka mata dengan perlahan lalu menatap wajah Umemiya berusaha untuk tidak takut. Ia menghembuskan nafasnya perlahan.
"U-ume-chan.. aku bisa jelaskan itu.. tapi tidak sekarang. Karena ada situasi yang lebih penting dari ini, benarkan Hiragi-san?"
Souta mengatakan itu dengan nada sedikit bergetar dan melirik kearah Hiragi meminta bantuannya untuk lepas dari situasi ini. Jujur saja saat ini isi pikiran Souta sedang blank karena tidak mengira bahwa Umemiya akan meledak begini.
Seakan sadar dengan kode Souta, Hiragi mendekat kearah Umemiya dan menepuk pundak temannya itu dan menariknya menjauh dari Souta. Dengan enggan Umemiya melepas cengkramannya pada bahu Souta, ia akan meminta penjelasan dari pemuda bersurai putih didepannya ini nanti.
"Kau berhutang penjelasan padaku, Souta."
Setelah mengatakan itu Umemiya berbalik dan mengajak mereka semua duduk di sebuah meja yang tersedia disana, mata Umemiya masih terus memperhatikan Souta yang duduk palimg ujung berjauhan dari Umemiya. Alasannya? Jelas bukan? Menghindari Umemiya yang masih dalam mode setengah mengamuk.
Sudah tak terhitung Hiragi menghela napasnya, melihat kelakuan Umemiya yang masih terus menatap kearah Souta, sedangkan Souta ia hanya duduk diam disamping Suo.
"Umemi-"
"Permisi sebentar!"
Teriakan dari Sasaki mengejutkan semua orang dan menoleh kearah Sasaki yang berdiri.
"Tolong biarkan aku menjelaskan tentang situasinya."
Setelah Sasaki mengatakan itu ia melanjutkan bercerita bahwa dia melihat seorang penguntit dan tanpa sengaja memasuki wilayah Shishitouren dan berakhir dikejar oleh para anggota Shishitouren.
Souta hanya menyimak pembicaraan yang lumayan serius dalam diam sembari sesekali melirik kearah Umemiya yang masih setia mendengarkan cerita dari Sasaki.
"Jangan dilirik, Souta-san." Ujar Suo pelan tanpa menoleh kearah Souta.
"Aku tidak melirik tuh." Elak Souta sembari memalingkan wajah.
Hingga terdengar suara Umemiya yang berterima kasih pada Sasaki karena itu semua dilakukan untuk melindungi warga kota.
"Serahkan saja pada kami sisanya." Ujar Umemiya dengan senyuman yang mengembang.
'Tidak petnah berubah ternyata, syukurlah aku senang.' Souta tersenyum tipis.
Umemiya menanyakan bagaimana Sakura dan Sugishita menyelamatkannya. Sasaki bercerita bahwa mereka berdua menendang tepat diwajahnya, seketika Umemiya tertawa keras sedangkan dua orang yang sedang dibicarakan memalingkan wajahnya masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins of Furin (Wind Breaker X Oc Male)
Fanfic⚠️ Cerita tentang Wind Breaker by Nii Satoru (bukan Wind breaker sepeda) -- Hanya tentang perjalanan dari dua anak kembar Fujiwara saat bersekolah di SMA Furin. Mendapat banyak teman membuat mereka perlahan lahan membuka diri mereka, serta mengerti...