Two

1.2K 149 3
                                    

Pagi ini kedua Fujiwara itu sudah bersiap pergi ke sekolah barunya yaitu SMA Furin. Karena penerimaan siswa baru masih nanti siang, mereka memutuskan untuk kembali berjalan-jalan mengelilingi kota sembati mencari sarapan.

Setelah lelah berkeliling mereka singgah di sebuah toko roti untuk membeli beberapa roti, roti sudah ditangan mereka melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah. Keduanya menoleh ke sebuah gang kecil saat mendengar keributan disana. Akito sebenarnya tidak peduli dengan itu, prinsipnya selagi tidak membahayakan Souta dia tidak akan ikut campur. Beda lagi dengan Souta, ia tipe yang suka penasaran dengan sesuatu dan masih memiliki sedikit rasa kemanusiaan untuk menolong.

Souta sudah lebih dulu berjalan memasuki gang tersebut diikuti Akito dibelakangnya. Mereka melihat bahwa pria yang mereka temui kemarin ada disana sedang menendang salah satu orang yang berada disana, dan mereka melihat pria bersurai kuning dengan pakaian nyentrik yang terlihat babak belur.

Tak ingin berlama lama, mereka berdua pergi sebelum kedua pria dengan seragam Furin itu melihat mereka.

"Ito-chan, ayo pergi. Aku ingin membeli mochi sebelum kesekolah" pinta Souta sembari berjalan menjauh dari gang kecil tersebut.

"Kau ini, perutmu itu seperti karet saja." Gerutuan Akito hanya ditanggapi dengan kekehan pelan dari Souta. Walaupun begitu Akito tetap membelikan mochi kesukaan Souta.

--

Mereka tiba di sekolah dengan bangunan yang sudah tertutupi oleh coretan abstrak. Terus berjalan kearah papan pengumuman mencari dimana letak kelas mereka.

"Ketemu, Sou-chan. Kita berada di kelas 1-1" ujar Akito dan dibalas anggukan oleh Souta.

Keduanya berjalan menaiki tangga menuju kelas mereka, saat didepan pintu mereka kembali mendengar keributan didalam. Akito menggeser pintu cukup keras hingga mengalihkan atensi mereka pada kedua oramg yang baru saja membuka pintu.

Seketika seisi kelas menjadi hening dan mereka saling bertatapan hingga suara lembut Souta mengembalikan mereka pada kenyataan.

"Ah~ sepertinya kami mengganggu keseruan kalian ya? Maaf maaf~" ujar Souta sembari melangkah masuk di ikuti Akito dengan tatapan datar.

Saat sudah berada cukup dekat dnegan dua orang yang berseteru, Souta kembali berucap dengan sebuah senyuman tipis, "sepertinya dirimu suka sekali menarik keributan ya?"

Souta dapat melihat bahwa pria tersebut berdecak, lalu ia membalik badannya menghadap kearah seisi kelas lalu kembali menampakkan senyumannya.

"Perkenalkan aku Fujiwara Souta, dan dia Fujiwara Akito. Kami kembar."

Kelas masih hening hingga lelaki dengan tutup mata disebelah kiri mendekat kearah Souta, Akito yang melihat itu langsung berada di hadapan pria dengan anting panjang itu. Souta menghela napas pelan dan menepuk bahu Akito pelan, "jangan seperti itu, Ito-chan." Imbuhnya pelan.

"Maaf maaf, kembaranku ini memang sedikit protektif terhadapku" Souta mengatakan itu dengan menggaruk pipinya pelan.

"Ahaha tak apa, perkenalkan aku Suou Hayato" Jelas Suo dengan senyuman khasnya, "dan ku dengar dirimu yang kemarin dipusat kota ya? Membantu Sakura." Lanjutnya, kelas kembali ricuh tentang perkataan Suo.

"Oh nama dia Sakura? Aku baru tau" Souta mengatakan itu seraya menatap kearah pria bersurai dwi warna itu. Lalu menatap kembali kearah Suo.

"kalau iya memang kenapa?" Kali ini bukan Souta yang berbicara melainkan Akito.

"Tak apa, hanya ingin mengatakan bahwa kalian keren" sekelas kembali ricuh mengatakan hal yang sama terhadap kedua anak kembar ini dan kepada Sakura.

Souta menanggapi dengan senyuman, sedangkan Akito masih dengan wajah datarnya. Tak beresalang lama terdengar suara keras seseorang dari sepaker utama. Segera kedua Fujiwara tersebut menutup telinga mereka.

'Wah suaranya menggelegar sekali, tidak pernah berubah' batin Souta.

Souta melirik seisi kelas yang menjadi hening saat mendengar suara dari speaker utama. Suara itu bergema kembali mengatakan bahwa seseorang yang sedang berbicara adalah perwakilan dari Boufurin bernama Umemiya Hajime. Kedua anak kembar ini saling melirik satu sama lain setelah nama itu terdengar.

"Wah tak terduga bahwa dia menjadi petinggi disini ya" gumam Souta pelan yang masih didengar oleh orang disebelahnya yaitu Suo dan Sakura.

'Apa hubungan mereka dengan Umemiya-san?' Batin mereka berdua secara bersamaan.

Kembali speaker itu mengeluarkan suara dari speaker utama mengatakan hal hal tak bermutu yabg dikeluarkan oleh Umemiya, Souta sempat melirik beberapa orang didekatnya yang berekspresi seakan tak peduli dengan perkataan Umemiya, lalu menatap kearah pria kuning yang baru mereka berdua ketauhi namanya adalah Nirei dan pria berambut panjang yang sedang mengintimidasi pria kuning bernama Sugishita.

Kembali mereka berdua mendengarkan perkataan dari Umemiya bahwa peraturan utama dari SMA Furin ini adalah melindungi kota, setelah perkataan itu sekelas kompak meneriakan kata 'SIAP' terkecuali Sakura, Akito, dan Souta.

Kedua anak Fujiwara memilih berdiri didekat jendela saat melihat Sakura dan Sugishita kembali berseteru dan Suo menyarankan untuk mereka berjabat tangan sebagai ajang perdamaian, Souta dan Akito jelas melihat bahwa Suo sedang memprovokasi Sugishita untuk berdamai dengan menggunakan nama Umemiya. Ahahaha sungguh diluar dugaan bahwa orang yang mereka anggap kakak itu memiliki pengikut yang loyal.

Souta hanya diam sembari memakan permennya sementara Akito terus memperhatikan anak sekelas mulai mengerubungi Sakura dan mengatakan bahwa ia hebat bisa memberikan tekanan pada Sugishita. Bisa dilihat wajah Sakura yang terlihat bingung dengan keadaan disekitarnya.

"Pemandangan yang menarik bukan, Fujiwara-san?" Tiba-tiba Suo mendekat kearah dua anak itu, dan Akito menoleh kearah Suo yang terlihat tengah tersenyum. Sedangkan Souta ia hanya melirik sekilas lalu menatap kembali kearah kerumunan didepannya.

"Benar, sangat menarik sekali," tutur Souta lalu ia menatap tepat kearah kedua manik pria dengan anting panjang itu lalu tersenyum, "termasuk dirimu, Suo-chan" lanjutnya.

Hening diantara mereka sejenak, tiba-tiba pintu kembali digeser kembali oleh kakak kelas mereka. Atensi semua orang kearah orang yang berada di depan kelas yang mengatakan untuk segera mengikutinya. Sedangkan keadaan antara Suo dan dua anak Fujiwara ini masih sama saling tatap satu sama lain. Hingga Souta yang pertama memutuskan kontak mata itu. Berjalan menghampiri kakak kelas tersebut di ikuti Akito, sebelum sampai didepan pintu Souta menoleh kearah Suo, "kau mau tinggal dikelas saja, Suo-chan? Kau bisa tertinggal loh~"

Setelah itu kedua Fujiwara itu kembali berjalan, Suo yang tersadar bergegas menyusul kedua Fujiwara itu dan beberapa temannya yang dipanggil oleh kakak kelas itu.

Setelah itu kedua Fujiwara itu kembali berjalan, Suo yang tersadar bergegas menyusul kedua Fujiwara itu dan beberapa temannya yang dipanggil oleh kakak kelas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haihai kembali lagi sama Mochi disini~ maaf ya jika ceritanya berantakan dan terima kasih sudah bersedia mampir! Jangan lupa berikan support untuk cerita ini. See you di next chapter~

Salam hangat,
Mochigreentea.

Twins of Furin (Wind Breaker X Oc Male)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang