Sudah 1 bulan paskah Jennie bebas, dia tahu kalau dia tidak bisa hanya duduk diam di dalam rumah. Jadi pagi ini dia memutuskan untuk pergi ke suatu tempat.
Penampilan Jennie sangat sederhana, dengan wajah cantik yang di tutupi oleh masker hitam, wanita itu melangkah keluar dengan santai.
Meskipun sudah 5 tahun Jennie mendekam di dalam penjara, kekayaan yang dia kumpulkan sejak bekerja dengan Omega Corp masih utuh. Wanita ini genius, sebelum kasus itu ada—seluruh kekayaannya sudah di simpan dengan baik. Mungkin saja dia tahu apa yang akan menimpahnya.
Dengan hanya sebuah mobil sederhana, Jennie membawa keluar mobil itu dari dalam garasi yang tertutup rapat.
“Ck, meskipun butut tapi tetap cantik.” Monolognya sambil menatap mobil.
Segera, Jennie masuk ke dalam mobil dan menghidupkannya. Merasa puas, dia menginjak pedal gas dan mobil itu melaju kencang meninggalkan kediamannya.
Di tengah-tengah perjalanan, Jennie merasa kalau dia sedang di buntuti. Melirik dari kaca spion tengah, dia melihat sebuah van hitam yang mencurigakan. Meski begitu, Jennie tidak peduli—dia memiliki hal penting yang harus dia selesaikan hari ini. Selama mereka tidak mengganggu waktunya.
Beberapa saat kemudian, Jennie memasuki sebuah bangunan yang terlihat kuno tapi modern. Tempat itu adalah sekolah khusus seni bela diri.
Setelah memarkirkan mobilnya, Jennie melangkah keluar dan melihat area sekitar. Dia pun mengambil langkah ke dalam dengan pasti, seakan dia sangat mengenal tempat ini.
Setelah mendapatkan ruangan yang dia inginkan, dia mengetuknya dengan sopan.
Ceklek!!!
Orang yang membuka pintu hampir tumbang.
“Oh motherfucker, aku tidak mempercayai mataku. Apakah aku buta? Heol, apakah kau kabur dari penjara?” Teriak orang yang muncul di hadapan Jennie.
Dia seorang wanita yang sangat seksi dengan pakaian di tubuhnya, bahkan Jennie memutar bola matanya saat melihat bagaimana bongkahan dua sumber kehidupan hampir menyapa dunia.
Tapi setelahnya dia tersenyum, “Haii Jessie, kita bertemu lagi.” Ucap Jennie dengan manis.
Tidak perlu di katakan apa-apa lagi, wanita yang di sapah Jessie langsung membawa Jennie ke dalam pelukannya.
“Bukankah hukumanmu 20 tahun? Bagaimana kau bisa keluar setelah aku?” Tanya Jessie dengan senang.
“Bawa aku masuk ke ruanganmu terlebih dahulu.”
Jessie mengangguk cepat, dia melepaskan pelukan mereka lalu menarik Jennie ke dalam ruangan dengan cepat mengunci pintu.
“Jadi?” Tanya Jessie tidak mau berlama-lama dengan rasa penasarannya.
“Seperti yang kau lihat, aku sudah bebas tanpa syarat. Aku tidak tahu siapa di balik semua ini, tapi aku tidak peduli. Aku datang untuk menagih janjimu.” Jawab Jennie dengan lugas.
Jadi ceritanya, Jessie juga seorang mantan nara pidana. Saat Jennie masuk ke dalam penjara, dia bertemu dengan wanita ini.
Mereka berdua menjadi dekat dan bersahabat di dalam tahanan. Kebetulan Jessie masuk ke dalam penjara dengan kasus yang sebenarnya cukup ringan. Sumbunya pendek sehingga mengakibatkan dirinya masuk ke dalam perkelahian dan merusak beberapa properti milik orang lain.
Bahkan dia memukul seorang pria hingga mengalami koma selama beberapa waktu. Dan dia di hukum 5 tahun penjara. Dia masuk tahanan 1 bulan sebelum Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night in Seoul. (Jenlisa)
FantasyPERINGATAN untuk yang masih di bawah umur, jadilah bijak dalam hal memilih bacaan. Terima Kasih. . . . Cerita ini berbicara tentang balas dendam seorang Jennie Kim, dan Lalisa Manoban yang membantunya di belakang layar.