10. Sabu

2.4K 257 11
                                    

"Adik! Minta lem jerawat lo dong!"

Sunoo menghiraukan Ni-ki yang memasuki kamarnya. Ia sedang asik marathon drakor membuat Ni-ki yang diabaikan jadi jahil. Ni-ki mem-pause drama yang sedang ditonton Sunoo di laptop.

"Adik kalo kakaknya ngomong didengerin dong!"

Sunoo menatapnya tajam. "Stop manggil gue adik! Lo bukan kak Sakura!"

Ni-ki menahan tawanya. Memang ia lagi senang-senangnya memanggil Sunoo dengan sebutan adik karena meniru Sakura. Tentu saja Sunoo tak terima tapi namanya Ni-ki kan emang bocil laknat. Semakin dilarang, semakin ia lakukan sehingga Sunoo lebih memilih untuk mengabaikannya.

"Bagi dulu lem jerawat lo. Ini wajah tampan gue berjerawat loh." Ni-ki berkaca di cermin meja hias Sunoo.

"Acne patch, Riki! Acne patch! Kok lem jerawat sih?"

"Iya itulah pokoknya. Sama aja sih, dik."

Sunoo melempar gulingnya membuat Ni-ki sedikit menjauh. "Sekali lagi lo nyebut gue adik. Gue aduin kak Sakura lo ya!"

Ni-ki tertawa pelan. Ia menduduki bangku di depan meja hias Sunoo. Memperhatikan skincare Sunoo yang udah kayak toko kosmetik aja tuh saking lengkapnya. Setelah mendapatkan yang ia mau. Ni-ki memakainya lalu ikut bergabung menonton bersama Sunoo.

Sebenarnya Ni-ki gak begitu suka nonton kayak Sunoo tapi karena abang-abangnya yang lain lagi sibuk jadi dia lebih milih gangguin Sunoo aja.

"Laper gak sih, cil?"

Sunoo menggeleng. "Gue udah makan tadi."

"Makan apa?"

"Tadi dipesenin bang Hee spagetthi."

Ni-ki merengut kesal. "Kok gue gak dipesenin juga?"

Sunoo menatapnya bingung. "Lah lo kan tadi bilang mau makan di luar bareng temen-temen lo, bang Hee juga cuma mesenin gue kok. Dia buru-buru pergi lagi tadi."

Ni-ki diam membuat Sunoo merasa bersalah. "Gue aja bingung. Kok lo tiba-tiba muncul di sini? Perasaan tadi lo izin mau nongkrong bareng temen lo malam ini."

Ni-ki terkekeh. Tadinya memang ia berencana keluar untuk menonton balapan liar tapi keburu ketahuan Jay yang denger dia lagi telponan sama temannya. Jadilah ia kena marah Jay dan disuruh di rumah aja bareng Sunoo.

Sunoo menatap curiga pada Ni-ki yang tak menjawabnya. Ia mengangkat bahu acuh lalu melanjutkan nontonnya.

"Gue mau pesen pizza ah." Ni-ki memesan dari ponselnya membuat Sunoo berseru riang.

"Mau juga!"

"Dih, lo kan udah makan."

Sunoo melipat tangannya. Menatap sinis pada Ni-ki. "Kan beda. Pesenin sekalian dong, Rik."

Ni-ki menghela nafas. "Duitnya mana?"

"Ya itu sekalian duit lo juga maksudnya."

Ni-ki menepuk dahinya. "Tekor mulu gue kalo sama lo, cil cil."

🦊 K I M S U N O O 🦊

Sunoo memakai sepatunya lalu berlari ketika mendengar Jungwon sudah meneriakinya. Hari ini ia bersama Jungwon ke sekolah. Sunoo sebenarnya bisa berkendara. Motor ataupun mobil, ia bisa. Tapi orang tuanya belum mengizinkan ia mengendarai mobil sendiri. Sedangkan motor. Selama ini ia sering menggunakan motor Sakura dan ketika mereka berpisah rumah. Sunoo tidak bisa lagi memakai motor kakaknya. Jadi ia harus menunggu. Kata ayahnya sih lagi di pesan. Nanti kalau udah beres urusannya. Motornya bakal diantar langsung ke kosan.

Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang