Berawal dari Haga yang sok asik,berujung temenan sama kakak kelas bernama Justin. Ia selalu ngotot bahwa dirinya adalah seorang dominant,tetapi Justin lah yang bantu menyadarkannya dan malah membuatnya pindah haluan.
"gak mempan,gue dom kali"
"dom...
Penganut ship Jeongharu,kalo gak suka bisa diskip!!
Jeongwoo dom Haruto sub
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— DOMINANT —
— JEONGHARU —
"Sekarang, silahkan duduk berkelompok. Dikerjakan! Jika tidak selesai, selesaikan dirumah. Besok kumpul di meja saya." ujar Bu Rina yang langsung keluar dari kelas.
Detik setelahnya anak kelas langsung pindah tempat duduk sesuai kelompok.
Hari ini menjadi hari sial Haga sepertinya. Bagaimana tidak? Ia sekelompok dengan Juan yang tingkat nyebelinnya udah diujung tanduk. Mana dia cuma berdua lagi. Yang lainnya kebagian tiga orang perkelompok, dan Haga dapet sisanya yaitu Juan.
"Ju, mau gambar apaan? Bantuin mikir kek malah main hp anjing." sungut Haga kesal.
Juan menatap Haga intens "Nanti aja ngerjain dirumah gue, kebetulan mama gue banyak nyimpen cangkang telor."
Haga memutar matanya malas "Males banget gue mau kerumah lo, dirumah gue aja." ucapnya
"Gak, dirumah gue aja biar ga ribet" ujarnya mutlak.
Haga hanya bisa menghela nafasnya, ia lagi malas berdebat sekarang.
"Mau kekantin gak?"
Haga menggeleng, ia memilih mencoret coret bukunya asal.
Juan tersenyum jahil "Nanti gue beliin Chittato yang banyak." tawarnya. Mendengar ucapan Juan ia langsung menaruh penanya dan menutup bukunya.
"Ayo gas, ini demi Chittato gue." ucapnya.
Haga bangkit dari duduknya diikuti Juan yang tengah tersenyum kecil melihat tingkah Haga yang menurutnya lucu.
Lalu mereka keluar kelas tanpa memedulikan teriakan dari ketua kelas. David yang melihat kedua orang itu pergi pun hanya menghela nafas.
"Berasa ga ditemenin gue ajg."
"Assalamualaikum mah! Juan pulang!" teriak Juan saat memasuki rumahnya. Haga membuntut dibelakang sembari memainkan bajunya. Ia malu kalau harus bertemu mama Juan.
"Kayaknya mamah gue pergi, bentar gue telepon dulu—"
"Ehh gausah gapapa, kita berdua aja udah"
Juan menautkan alisnya bingung, lalu terkekeh kecil "Ohh lo mau berduaan aja sama gue, iya sa?" ucapnya sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Haga.
