8 Des, 2089

22 7 12
                                    

Jayakarta, 8 Desember 2089-22 hari sebelum kehancuran terakhir-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jayakarta, 8 Desember 2089
-22 hari sebelum kehancuran terakhir-

Hari ini sepertinya hari terakhir mereka untuk berdiam diri di bungker elite. Seluruh keperluan dari mulai informasi dan perlengkapan dirasa sudah cukup lengkap. Berdiam diri dua hari dua malam sudah membuat earth team dan Carl mengetahui situasi dan kondisi di dalam sana. Di mulai dari makanan yang selalu disediakan kapan saja. Fasilitas tempat tidur yang begitu nyaman. Bahkan mereka berhasil mengambil sedikitnya beberapa barang milik para elite. Di dalam sana, mereka bertanya, untuk apa para elite keluar merampas makanan dan membunuh pasukan yang lebih rendah padahal nyatanya mereka sudah hidup sangat lengkap dan berkecukupan? Bungker menengah yang memiliki akses untuk masuk kesinipun perlu memberikan beberapa makanan untuk mereka agar bisa lolos di gerbang para elite.

"Terimakasih atas jamuannya. Aku sangat senang kau telah memberikan kami fasilitas beberapa hari kemarin." Ucap Grace dengan senyuman manisnya pada Maxime yang ternyata earth team dan Carl sudah berkemas di belakangnya.

"Ternyata kau tidak seburuk yang aku bayangkan bang hahaha. Aku kira semua elite selalu bersikap buruk dan egois." Celetuk Ilham tanpa rasa bersalah.

Maxime hanya tersenyum. Tangannya kemudian membenarkan jas dan dasi mewah miliknya.

"Eh, maafkan ucapan temanku ini tuan. Aku percaya, kau mempunyai sifat yang berbeda dengan yang lain. Tetaplah menjadi baik dengan caramu sendiri. Walau beberapa orang sudah menganggapmu tidak baik, tuan." Ucap Grace merasa bersalah karena rekannya tidak berpikir sebelum bertindak.

Ilham terdiam. Kini ia benar-benar merasa tidak enak hati. Padahal niat dan tujuan dia tidak untuk menyinggung Maxime. Ia segera meminta maaf dengan kesalah tingkahannya.

Disisi lain, Azka sebenarnya ingin sekali bertanya pada pria elite yang tepat ada di depannya sebelum  mereka berpamitan. Ia tahu, beberapa hari bersamanya, Maxime tidak pernah menunjukkan sikap akan menjadi seorang pengkhianat. Entah memang itu caranya sendiri untuk menjadi pengkhianat atau memang ia seperti itu. Ia ingin sekali menanyakan, mengapa pasukan elite ingin sekali membunuh dan menindas pasukan bungker 3 dengan semena-mena, apa tujuannya selain untuk makanan dan minuman? Tidak mungkin hanya karena itu mereka melakukan kejahatan. Pasti ada alasan lain yang lebih penting untuk hal ini. Tapi ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakannya.

"Oh ya. Kemarin malam kalian bertanya padaku, dimana tempat mencari makanan dan minuman dengan mudah bukan? Aku tahu dimana tempatnya. Tapi ini sangat beresiko. Bencana alam sering terjadi setiap waktu disana. Itulah sebabnya masih banyak makanan dan minuman yang tersimpan, karena jarang sekali pasukan kami berani pergi ke tempat itu. Jika benar-benar persediaan habis, maka kami terpaksa untuk pergi kesana. Tempat itu banyak sekali sumber makanan dan air mengalir yang bisa di konsumsi oleh umat yang bertahan saat ini." Ucap Maxime terakhir kalinya karena ia ingat, earth team memang menanyakan itu kemarin malam sekedar iseng, seperti angin lewat.

Last UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang