20 Des, 2089

13 5 37
                                    

Lautan Biru, 20 Desember 2089-10 hari sebelum kehancuran terakhir-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lautan Biru, 20 Desember 2089
-10 hari sebelum kehancuran terakhir-

Kali ini semesta dengan kehancuran terakhirnya bisa dihitung petikan jari. Peperangan, keegoisan dan seluruh sifat manusia akan bermunculan dengan leluasa di akhir semesta. Seluruh bungker sudah mempersiapkan itu matang-matang. Sang "Last Universe" akan di nobatkan sebagai penguasa akhir peradaban. Mereka akan tinggal di tempat teraman dari seluruh semesta beserta isinya, tempat itu bernama 'Heaven Place'.

Earth team telah menemukan sosok Liam yang telah hilang beberapa hari lalu. Namun dirinya terlihat cukup berbeda. Ucapannya membuat seluruh tim sulit untuk mencerna apa yang ia ucapkan. Carl, sang bungker menegah ia masih mencari Amora yang hilang begitu saja. Sangat sulit untuk mencegah Carl yang tanpa persetujuan langsung pergi ke arah hutan mati sendirian. Berbeda dengan Earth team, kecerdasannya masih selalu mempertimbangkan untuk mengambil keputusan dalam pergi ke hutan mati.

"Bang! Lihat! Liam sudah bangun!" Teriakan Ilham di pagi itu yang sedang menjaga Liam disisinya. Sedangkan sisanya menjaga di luar Goa.

Mendengar hal itu, seluruh tim yang tersisa beranjak ke arah sumber suara. Hari ini tujuan mereka adalah menanyakan pada Liam apa yang sebenarnya terjadi. Kini seluruh tim sudah melingkari sekujur tubuh Liam yang telah di obati oleh banyaknya kain kasa di sekitar luka segar miliknya.

"Kau sudah membaik, Liam?" Ucap Azka sembari membangunkan tubuh Liam yang tersungkur untuk duduk agar posisinya terlihat nyaman.

"...." Ia masih belum menjawab apapun.

"Minum air putih ini. Tubuhmu akan terasa segar." Grace memberi sebotol air minum yang ia bawa di tasnya.

Liam langsung saja menerima. Botol minum berisi 1 liter itu langsung habis dalam waktu beberapa detik. Liam benar-benar terlihat kehausan.

"Bang, apa yang kau lihat di hutan sana selain sekte itu?" Celetuk Jack tanpa melihat situasi yang sedang terjadi.

"I-Ituuu..." Jawabnya lirih seakan ia baru saja melewati banyak hal yang mengerikan. Liam kali ini benar-benar terlihat berbeda.

BRUK

BRUK

BRUK

Ditengah situasi dengan harapan menunggu penjelasan Liam. Terdengar suara benturan yang jatuh dari atas langit-langit goa. Tak pikir panjang, Ilham dan Diksa mencoba untuk melihat ke arah luar Goa. Mereka akan memeriksa situasi bahwa semuanya tetap berjalan aman.

"BANGG!!!" Beberapa detik setelah Ilham keluar. Terdengar suara teriakan dari dirinnya.

"SEMUA!! CEPATLAH LIHAT INI!" Teriakan Ilham kembali memecah ketegangan di dalam Goa saat itu.

Last UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang