15 Des, 2089

11 5 27
                                    

Death Forest, 15 Desember 2089-15 hari sebelum kehancuran terakhir-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Death Forest, 15 Desember 2089
-15 hari sebelum kehancuran terakhir-

Sekte itu. Siapa sebenarnya mereka? Mengapa mereka berperilaku sangat aneh? Hanya Jack satu-satunya orang yang dirasa mengenali salah satu anggota sekte yang menangis beberapa hari lalu sebelum orang itu terbakar. Kini pandangan Earth team dan yang lain menatap Jack serentak. Sesuatu hal ada yang harus segera di selesaikan.

"Jack, aku ingin bertanya serius padamu. Kau yakin mengenali salah satu anggota sekte yang beberapa hari kemarin kita lihat? Sekarang bukan hutan yang membuat kita terancam, Jack. Melainkan sekte itu." Tanya Grace sembari menatap pria itu dengan tatapan penuh harapan bisa menjawab pertanyaannya.

"....." Jack terdiam. Raut wajahnya berusaha mengingat sesuatu.

"Mereka telah melukai Carl. Jika kau benar-benar mengenal sekte itu. Kita mungkin bisa tahu penyebab mereka melakukan itu." Timpal Amora suaranya masih sayu atas kejadian yang baru saja dialaminya.

Jack semakin terpojok. Dirinya seakan-akan menyembunyikan sesuatu hal penting layaknya seorang penghianat. Tapi mengapa mereka harus seperti itu pada dirinya? Jack menyesal telah mengucapkan apa yang ia rasakan. Jujur saja, perasaanya kemarin ketika melihat wanita tua sekte yang terbakar itu dirinya merasa begitu sedih. Seakan ia bisa merasakan apa yang wanita tua itu rasakan.

"Sudah. Jangan buang-buang waktu untuk hal ini. Begini saja. Jika Jack benar-benar menyembunyikan sesuatu dari kita. Harus ada konsekuensi yang harus ia tanggung. Dan jika tidak. Kita sendiri yang akan menyesal telah menuduh Jack." Ucap Liam menengahi pembicaraan itu.

Ucapan yang dikatakan Liam, membuat Earth team langsung teringat pada Amora yang terkena racun beberapa minggu lalu. Jack ada disana. Dia yang membawa jeruk berisi racun bunga lily. Namun entah siapa yang memasukan racun itu kedalamnya. Pertemanan mereka kini di penuhi dengan kecurigaan. Entah memang benar ada penghianat di antara mereka atau hanya sekedar permainan di tempat ini untuk saling menuduh.

Bagaimana dengan Azka sang ketua tim? Ia terdiam. Tak berkutik apapun. Ia hanya berharap segala sesuatu sekarang harus segera di selesaikan. Ini akhir peradaban. Ia percaya, semua sesuatu bisa terjadi.

"Aku memang sangat khawatir atas semua yang terjadi di hutan ini. Tapi bukankah kita tidak seharusnya menuduh tanpa bukti? Jack hanya mengutarakan apa yang ia ingat. Lagi pula, bisa saja Jack hanya mengingat seseorang yang mirip dengan sekte itu." Pria ikal bernama Ilham itu membela teman dekatnya. Tangannya memegang pundak Jack seakan hatinya berkata, "Aku percaya padamu Jack."

"Aku tidak menuduhnya, Ilham. Aku hanya bertanya. Mengapa ia bisa mengingat seseorang di situasi seperti itu. Seharusnya jika dalam kondisi yang tergesa-gesa, seseorang pasti tidak bisa mengingat orang yang tidak di kenal kecuali ia memang mengenali orang itu." Grace menimpali ucapan Ilham.

Last UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang