★ 𝗢𝟭﹐𝗰𝗼𝗻𝘀𝗰𝗶𝗼𝘂𝘀﹗﹑

514 90 2
                                    

───〃★ 𝗢𝟭, 𝗖𝗢𝗡𝗦𝗖𝗜𝗢𝗨𝗦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───〃★ 𝗢𝟭, 𝗖𝗢𝗡𝗦𝗖𝗜𝗢𝗨𝗦



𝗜𝗥𝗜𝗦 𝗛𝗜𝗝𝗔𝗨𝗡𝗬𝗔 menatap ke arah rintikan hujan yang mulai deras. kedua tangannya bersandar di meja, menikmati suara hujan yang memenuhi telinganya. cafe yang dia datangi semulanya sunyi, namun makin ramai pengunjung untuk berteduh. [name] menghela nafasnya, dia sudah hidup di dunia ini selama dua tahun lamanya sebagai seorang hunter, dan sialnya dia adalah hunter rank d. tidak—ada yang lebih sial dari itu, [name] berada di dunia manhwa solo leveling yang direkomendasikan oleh reena! seharusnya takdir memberikannya waktu untuk membacanya dulu.

saat pertama kali [name] datang ke dunia ini, seluruh penampilannya berubah. [name] merasa dirinya bukanlah orang yang sama lagi. lalu ada yang namanya system, tidak terlalu sering muncul di [name], tapi system ini membantunya untuk keperluan-keperluan hidup, jadi [name] tidak begitu kerepotan disini.

setelah hujan mulai mereda, [name] akhirnya beranjak untuk pergi ke kembali ke apartemennya. hari sudah mulai malam, dan [name] ingin cepat-cepat istirahat. di tengah perjalanan, [name] merasakan kepalanya yang sangat pusing, mungkin karena efek kelelahan saat bekerja tadi. [name] adalah hunter tipe mage, tapi efek samping yang dikeluarkan saat [name] mengeluarkan sihirnya tidak sebanding sih menurutnya.

beberapa menit berjalan, [name] sampai di depan apartemennya. [name] menghela nafasnya saat pintu lift tertutup tepat saat [name] sampai. "lewat tangga saja lah, anggap saja olahraga," ucap [name] untuk menghibur diri sendiri. sesampainya di lantai apartemennya, [name] melihat gadis berambut cokelat yang baru saja keluar dari apartemennya. "ini sudah jam setengah sembilan malam, apa yang dia lakukan?" batin [name].

"jin ah! kamu mau pergi kemana?" tanya [name]. gadis yang dipanggil itu langsung menoleh ke arahnya. [name] terkejut saat melihat wajah jin ah penuh dengan air mata. "kenapa, jin ah?" [name] langsung berlari kecil ke arah jin ah.

jin ah langsung memeluk tubuh [name] dengan erat, menggunakan pundak [name] sebagai tempat sandaran. "kak [name]!" jin ah semakin terisak di pelukan [name], membuat [name] semakin kebingungan.

"kenapa, jin ah? dimana jin woo?" tanya [name].

"kakak terluka parah saat sedang bertarung, dia sekarang di rumah sakit," jelas jin ah dengan panik.

"hah?!" [name] terkejut mendengar kabar yang tiba-tiba itu, pantas saja jin woo tidak membalas chat nya selama seharian ini.

akhirnya [name] mengantarkan jin ah menggunakan salah satu mobilnya—mobil hasil uang gratis dari system. "huaa!! pelan-pelan, kak! aku nggak mau mati muda!" teriak jin ah saat [name] mengendarai mobilnya di atas kecepatan rata-rata. tapi akhirnya dalam waktu lima belas menit mereka sudah sampai di rumah sakit dimana jin woo di rawat.

𝗘𝘃𝗲𝗿𝗹𝗮𝘀𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗝𝗼𝘂𝗿𝗻𝗲𝘆, 𝗦𝗼𝗹𝗼 𝗟𝗲𝘃𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang