★ 𝗢𝟲﹐𝗿𝘂𝗻﹗﹑

270 53 1
                                    

───〃★ 𝗢𝟲, 𝗥𝗨𝗡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───〃★ 𝗢𝟲, 𝗥𝗨𝗡



𝗦𝗨𝗔𝗥𝗔 𝗞𝗜𝗖𝗔𝗨𝗔𝗡 burung memasuki pendengarannya, hembusan angin pagi yang dingin menusuk kulit-kulit nya. [name], jin woo, dan jin ah kini sedang ada di salah satu taman dekat apartemen mereka, entah apa yang merasuki pikiran [name] untuk mengikuti jin woo untuk berolahraga. di tengah-tengah saat [name] mengikat tali sepatunya, tiba-tiba jin woo berbicara, "mengapa kalian tiba-tiba mengikuti ku berolahraga?"

"kamu sepertinya sangat bersemangat belakangan ini, juga itu tidak baik bagiku untuk duduk di meja terlalu lama," balas jin ah.

"jangan sampai ketinggalan," ucap jin woo seperti ejekan.

[name] berdiri dan menatap jin woo tajam, "shut up." jin woo terkekeh kecil mendengar reaksi [name].

tak lama setelah itu, mereka bertiga mulai berlari-lari kecil mengikuti jalan taman. terkadang ada beberapa orang yang juga sedang berjalan-jalan di sini, bahkan ada yang membawa anjing nya.

"jin ah, kalau saja kamu tiba-tiba mendapatkan uang sebesar 3 miliar won, apa yang akan kamu lakukan?"

"apa yang kamu tanyakan?" tanya jin ah kebingungan, 3 miliar won bukanlah jumlah yang kecil. "mendepositokan itu atau pindah ke rumah yang lebih besar," lanjutnya.

"dan sisanya?"

jin ah menaikkan kedua bahunya, "ya ... aku belum benar-benar memikirkan mengenai hal itu."

[name] menghela nafasnya, jin woo pasti masih terpikirkan dengan tawaran jin ho kemarin. saat [name] sedang melamun, tiba-tiba jin woo mencepatkan kecepatan lari nya dan mendahului [name] dan jin ah.

"hey! kak!! tunggu aku!!" teriak jin ah.

jin ah perlahan memelankan tempo larinya, [name] yang menyadarinya berusaha mengikuti. "apa-apaan, pemburu adalah seorang pemburu kurasa," ujar jin ah sambil terengah-engah. jin ah menolehkan kepalanya ke arah [name], "kak [name] nggak mau ngejar?"

[name] hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. [name] dan jin ah duduk di kursi-kursi pinggiran taman sambil berbincang sebentar. sampai-sampai lupa bahwa jin woo masih berlari di lain tempat. "kak [name] memang dari mana asalnya? maaf kalau sedikit personal, tapi sepertinya aku selalu melihat kak [name] sendirian di apartemen, apa kakak pergi sendirian kesini?" tanya jin ah.

nafas [name] seperti tercekat mendengar perkataan jin ah, tapi berusaha untuk menenangkan diri agar tidak panik. "iya ... begitulah, aku kan memang bukan asli korea, aku ada masalah dengan keluargaku disana jadi memutuskan untuk kabur kesini," ujar [name] asal-asalan, yang penting pertanyaan jin ah terjawab.

mulut jin ah membentuk huruf o saat mendengar cerita dari [name]. selama ini memang [name] selalu hidup sendiri, perubahan yang sangat drastis mengingat dulu sebelum dia di dunia ini, orang tuanya selalu memanjakannya. jin ah jadi merasa terharu, [name] juga adalah orang selain kakaknya yang menemaninya saat ibu nya sakit, tapi ternyata [name] juga tidak memiliki siapa-siapa.

𝗘𝘃𝗲𝗿𝗹𝗮𝘀𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗝𝗼𝘂𝗿𝗻𝗲𝘆, 𝗦𝗼𝗹𝗼 𝗟𝗲𝘃𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang