★ 𝗢𝗢﹐𝗯𝗲𝗴𝗶𝗻𝗻𝗶𝗻𝗴﹗﹑

682 87 3
                                    

───〃★ 𝗢𝗢, 𝗕𝗘𝗚𝗜𝗡𝗡𝗜𝗡𝗚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───〃★ 𝗢𝗢, 𝗕𝗘𝗚𝗜𝗡𝗡𝗜𝗡𝗚



𝗛𝗘𝗟𝗔𝗔𝗡 𝗡𝗔𝗙𝗔𝗦 terdengar dari gadis yang sedang membaringkan kepalanya di meja, menatap pemandangan perkotaan, gedung-gedung yang menjulang tinggi, lalu jalan raya yang dipenuhi oleh motor-motor dan mobil. [name] [surname], gadis yang saat ini berada di kelas tiga sma. rambut [h/c] nya menutupi sebagian wajahnya, melindunginya dari cahaya panas yang disinarkan oleh matahari di atas sana. di tengah-tengah keramaian kelas, [name] terdiam menyendiri di mejanya. baterai sosialnya sudah terkuras habis.

"[name], kamu sudah mengerjakan halaman 47 belum?" ucap salah satu teman dekatnya reena—yang mengganggu waktu tenangnya. [name] mengadahkan kepalanya dengan malas lalu mengangguk, menjawab dengan seadanya. reena seperti mendengus kasar lalu membanting bukunya di meja samping [name]. reena mulai mengambil pulpen dan mengerjakan tugasnya.

[name] mengerutkan dahi atas sikap reena, tapi [name] memilih tak acuh dan melihat keadaan kelas yang memekakkan telinganya. seluruh laki-laki berkumpul semuanya di belakang dan sedang melakukan rapat mereka, sementara yang perempuan dibagi menjadi dua kubu, dan [name] tidak tertarik untuk bergabung di salah satu dari mereka.

kepala [name] menoleh lagi ke arah reena yang sedang mengerjakan tugasnya dengan memasang wajah masam. [name] terkekeh kecil lalu mengambil bukunya dari tas. "ini," ucap [name] sambil memberikan buku tulisnya kepada reena. kedua mata reena saat melihat itu berbinar, wajah masam nya berubah menjadi senyuman yang lebar.

"makasih, [name]! [name] cantik, baik hati, dan tidak sombong deh." reena menerima buku tulis [name] dan mulai menyalinnya di bukunya. reena tidak meragukan hasil tugas [name] karena sedari awal [name] menginjakkan kaki di sekolah ini, [name] selalu menjadi salah satu jajaran anak pintar.

[name] menoleh ke arah jam dinding yang ada di belakang kelasnya, waktu istirahat masih jauh. guru pelajaran yang seharusnya mengajar pun tidak datang-datang. "bosan," bisik [name] pada dirinya sendiri.

waktu terus berlalu, [name] dan reena sedang mengobrol berdua di meja mereka—menunggu waktu istirahat yang tak kunjung datang. "nama manhwa nya solo leveling, catet! kamu harus baca sepulang sekolah ini," ucap reena dengan antusias. [name] mengangguk-angguk mengerti, mendengar sedikit spoiler dari reena tentang manhwa yang sedang naik akhir-akhir ini. [name] tidak terlalu tertarik dengan manhwa, tapi cerita reena membuat [name] ingin membacanya.

"terus pemeran utamanya itu ganteng banget–" ucapan reena terpotong oleh suara tembakan keras yang menggema. badan [name] bergetar sedikit karena terkaget, suasana kelas yang awalnya ramai kini menjadi sunyi—berlaku juga untuk satu sekolah. seluruh anak kelas langsung menutup seluruh tirai mereka, mengunci pintu kelas, dan mematikan lampu.

"semuanya sembunyi di bawah meja," ucap ketua kelas mereka dengan sedikit berbisik. reena dan [name] menggenggam tangan satu sama lain di bawah meja. [name] bisa merasakan tremor di tangan reena, samar-samar [name] bisa melihat air mata yang mengalir di wajah reena.

𝗘𝘃𝗲𝗿𝗹𝗮𝘀𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗝𝗼𝘂𝗿𝗻𝗲𝘆, 𝗦𝗼𝗹𝗼 𝗟𝗲𝘃𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang