09

73 13 2
                                    

09

"aku tau kamu pasti tau dimana mereka".Tanya Dimas sambil menatap dingin kearah Rian

"cih jadi lo nyuruh gue kesini cuma buat nanyain itu doang denger yah gue ngk tau dimana mereka lagian buat apa gue cari tau tentang saudara lu yang ngk guna itu emang ada untung nya gue nyari tau tentang mereka".Jawab Rian menatap sinis Dimas

"Lantas kalau kamu ngk mau tau keberadaan mereka kenapa kamu ngikutin aku kesini kalau bukan karna itu".tanya Dimas pada Rian

"gue kesini bukan karna lo dan keluarga lo gue kesini karna gue ada sesuatu pekerjaan yang harus gue selesain jadi jangan kegeeran".Balas Rian yang lalu pergi meninggalkan Dimas

“Dimas pun hanya terdiam sambil menatap Rian yang kini sudah pergi”

"Huft kemana lagi aku harus mencari kalian".ucap Dimas pada dirinya sendiri







•••••••••

Vandra dan Raka kini sudah pulang kerumah dalam keadaan basah kuyup dengan baju berlumuran tanah”

"kami pulang".ucap Vandra yang membuat semua orang rumah kaget saat melihat dirinya memegang sebuah cangkul

"Loh Mas Vandra sama mas Raka kenapa kotor begini kalian habis kemana aja".tanya Ravandra yang heran dengan mereka berdua

“Tak ada jawaban dari keduanya namun tiba-tiba saja Vandra melemparkan cangkul itu didepan Alvian yang membuat Alvian, Revan dan Ravandra kaget dengan apa yang Vandra lakukan”

"orang yang kita kira mati itu masih hidup".ucap Vandra dengan tatapan dinginnya

"apa maksud kamu Vandra".Tanya Alvian dengan wajah kebingungan

"Mas , Dimas masih hidup".ucap Raka yang menahan air mata nya untuk tidak keluar

"Dimas masih hidup dan yang selama ini yang ada didalam kuburan itu bukan Dimas melainkan boneka yang dikubur".Lanjut Raka yang membuat ketiga saudara nya itu kaget

"Hahahaha kalian ini bisa aja mana mungkin Dimas belum meninggal jelas-jelas waktu dirumah sakit aja kalian liat bahwa dia meninggal kan".ucap Alvian yang tidak percaya dengan perkataan kedua adiknya itu

“Vandra pun lalu menarik Tangan Alvian untuk keluar dan pergi menuju ke pemakaman yang lalu diikuti ketiga saudara nya itu”

"vandra lepasin tangan Mas".ucap Alvian yang berusaha menyadarkan Vandra

“namun tanpa memperdulikan sang Kakak Vandra lalu mendorong sang Kakak untuk melihat kearah kuburan yang sudah digali dandan berapa kaget nya Alvian saat melihat isi kuburan itu”

“yang diucapkan Vandra dan Raka memang benar bahwa isi dari kuburan itu hanyalah Boneka dan dimana mayat Dimas”

"Dimas, dimana dia kenapa isi dari kuburan ini malah boneka dan bukan mayat Dimas".ucap Alvian sambil meneteskan air mata nya

"DIMANA DIMAS".bentak Alvian sambil mengguncangkan bahu Vandra

"mas kemungkinan Dimas masih hidup dan mungkin ada aja orang yang sengaja memalsukan kematian Dimas".Jawab Vandra yang juga meneteskan air mata nya

"kenapa orang itu jahat banget sama kita kenapa mereka nyembunyiin mas Dimas dari kita".ucap Ravandra yang juga ikut meneteskan airmata nya

"Kalian ingat sama penjaga mayat yang bilang kita ngk boleh meriksa ruang jenazah kan dan kemungkinan aja penjaga itu disuruh sama seseorang untuk nyembunyiin Dimas dan kemungkinan aja Dimas memang beneran masih hidup".ucap Revan yang membuat keempat saudara nya lalu menatap nya dan mulai mengingat kejadian itu

BUTIRAN YANG KEMBALI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang