05

118 16 3
                                    

05

"Raga disini sama Bunda yah kakak janji kok kakak bakal balik lagi kesini.....

"Raga kakak pamit dulu yahhh....

"Selamat tinggal Raga..

"KAKAK".teriak Raga yang terbangun dari tidurnya

“Raga mulai menghela nafasnya dan mulai menyeka keringat nya, jantung Raga mulai berdegup dengan kencang dan tubuh nya gemetaran karna mengingat kejadian yang membuat nya tidak dapat melupakan kejadian itu”

“Raga mulai menatap kearah Jam dinding dan saat ia memalingkan wajahnya kearah kanan”

PLAKKK

“tanpa Raga sadari ia menampar wajah Aciel yang ternyata sudah sedari tadi menunggu nya bangun”

"Aduh sakit bego".amuk Aciel yang tidak terima karna ditampar oleh Raga secara tiba-tiba

"Nahh lu goblok ngapain disitu ngagetin aja mana muka lu deket banget lagi kan gue kaget anjir".amuk Raga yang juga kesal dengan tingkah bodoh temannya itu

"Yah gue kesini karna gue pengen bangunin lu tolol".Sahut Aciel yang masih memegang pipinya karna sakit

“Raga hanya berdecak kesal dan mulai bangkit dari kasurnya”

"Lu mau kemana? ".Tanya Aciel yang membuat Langkah Raga terhenti

"Mau mabar yahh mau mandi lahh goblok .sahut Raga dengan wajah kesalnya dan mulai pergi menuju kamar mandi

“Aciel hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar dan ia mulai menunggu temannya itu bersiap-siap”

“setelah beberapa menit kemudian akhirnya Raga dan Aciel pun mulai pergi menuju ke stasiun kereta dan saat mereka sedang menunggu kereta Raga menatap kearah seorang pria yang menggunakan kursi roda yang juga sedang menunggu kereta datang”

“pria tersebut hanya menatap kosong kearah rel kereta dengan buku yang ia pegang”

“Raga nampak kasian dengan pria tersebut karna pria itu hanya sendirian dan menatap kosong kearah rel kereta dan tak lama setelah dia menatap pria itu kereta pun akhirnya datang”

“Raga dan Aciel pun mulai mengantri  untuk masuk ke kereta namun Raga lagi-lagi melihat pria tersebut yang nampaknya kesusahan untuk masuk ke kereta sehingga Raga mulai membantu Pria itu untuk masuk ke kereta”

“dan setelah masuk ke kereta itu pria itu mulai tersenyum kearah Raga dan mulai memberikan sebuah gantungan berbentuk bintang kepada Raga”

"terima kasih sudah membantu saya".ucap pria itu yang lalu meninggalkan Raga

“Raga hanya menatap pria itu dan mulai menatap gantungan kunci yang diberikan oleh pria tersebut sehingga ia mulai menggunakan nya di tasnya”

•••••••

“dikampus ,Raga lagi-lagi hanya bisa mendengar omelan Aciel yang terus menerus menyalahkan nya tentang kejadian tadi pagi”

"Goblok makanya kalau malam-malam tuh jangan begadang".omel Aciel yang terus menerus mengoceh tanpa jeda

“Raga yang mendengar semua ocehan Aciel hanya bisa menghela nafasnya karna mau membela diri pun dia akan kalah berdebat dengan teman nya ini”

“Namun tatapan Raga teralihkan disaat dia melihat Raka yang melintas disebelah nya, Raga menatap Tajam Raka dan tanpa ia sadari ia tidak sengaja menyenggol pundak seseorang pria yang ada didepan nya”

BUTIRAN YANG KEMBALI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang