1.

172 23 1
                                    

happy reading

Selena perlahan-lahan mengerjamkan matanya, perempuan itu terbangun karena terganggu sinar matahari yang masuk melalui jendela kamarnya.

ia memegangi kepalanya yang terasa pening, mungkin ini efek terlalu lama menangis pikirnya.

Segera beranjak dari kasur selena langsung menuju kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

tak lama kemudian selena sudah selesai dengan ritual mandinya, ia kemudian bersiap-siap untuk pergi ke kampus nya.

Dirasa menampilkannya sudah rapih selena segera turun kebawah, untuk melakukan sarapan bersama keluarga nya.

"Morning mom, dad." sapa Selena dengan mendudukkan tubuhnya dikursi meja makan. 

"Morning juga sayang." jawab Farah ibu Selena.

"Morning too princess, langsung kita mulai saja sarapan nya." ujar David ayah selena.

Mereka pun langsung memulai sarapan pagi dengan khidmat, berbeda dengan selena yang harus menahan mual ketika makanan baru saja dimasukkan kedalam mulutnya.

susah payah selena menahan rasa mual itu, tapi akhirnya ia sudah tidak bisa menahan nya lagi. segera berlari menuju wastafel untuk mengeluarkan muntahan nya.

Farah dan david saling berpandangan dengan wajah khawatir, keduanya menghampiri selena dengan sigap farah langsung mengusap tengkuk sang anak sedangkan david mengusap-usap bahu selena.

"Ya ampun sayang, kamu kenapa? kamu sakit?" tanya farah beruntun. 

"Mom a...ak- huek, huek, huek." belum sempat selena menjawab, mual itu kembali datang.

setelah merasa lebih baik selena langsung menatap kedua orang tuanya, david dengan sigap langsung membawa selena untuk duduk kembali dimeja makan.

sedangkan farah mengambil air untuk minum putrinya.

"Sebenarnya kamu ini kenapa len?" tanya David dengan khawatir.

"Ya ampun sayang muka kamu pucat sekali, ini minum dulu ya biar badan kamu enakan." ujar Farah

"Lena baik-baik aja kok mom, dad kalian gak usah khawatir ya." ujar Selena dengan senyum menenangkan.

"Kamu ini gimana sih len, gimana kita gak khawatir orang kamu aja lagi sakit kayak gini juga. siapa sih orang tua yang gak khawatir, ketika melihat anaknya lagi sakit kayak gini." balas Farah

Selena yang mendengar ucapan farah matanya tiba-tiba saja merasa memanas, demi apapun selena merasa bersalah karena telah mengecewakan kedua nya.

selena tidak bisa membayangkan seperti apa, respon yang akan diberikan oleh kedua orang tuanya ketika nanti mereka jika selena tengah hamil.

Membayangkan itu semua membuat rasa sakit di dadanya, semakin menyesakkan untuk selena.

"Loh sayang kok kamu nangis? apa badan kamu ada yang sakit? jangan membuat kami lebih khawatir nak." sendu Farah.

"Mom aku...... maafkan aku mom hiks maafkan aku mom, dad hiks." tangis Selena dengan memeluk tubuh farah.

Farah semakin mengeratkan pelukannya pada selena, farah tidak tahu apa yang menimpah anaknya hingga terlihat begitu menyedihkan seperti ini.

tapi yang jelas hati farah begitu sakit ketika melihat keadaan selena yang begitu menyedihkan seperti sekarang.

"Selena hari ini kamu tidak usah pergi kekampus dulu, kamu istirahat saja hari ini nanti dad yang akan meminta izin kepada dosen mu." ucap David yang sedari tadi diam.

"Terimakasih dad, maaf karena aku merepotkan mu." ucap Selena dengan suara serak.

"Tidak perlu bilang terimakasih nak, ini sudah menjadi tugas daddy. sekarang lebih baik kamu istirahat dikamar." ucap David dengan mengusapkan kepala selena.

"Mas kalau begitu aku akan mengantar Selena kekamar nya dulu ya." Izin farah.

"Ya pergilah honey." balas David.

Setelah nya farah segera menuntun selena menuju ke-kamarnya, sementara itu david kembali duduk di meja makan kemudian pria paruh baya itu terlihat sibuk dengan tablet nya.

                          °°°

Dibelahan dunia lain terlihat seorang pria berwajah tampan, sedang berkutat dengan banyaknya tumpukan kertas-kertas yang ada dihadapan nya.

pria itu bernama Aaron matteo aberto, pria sempurna yang banyak digilai oleh kaum hawa. bagaimana tidak gilai? aaron memiliki wajah tampan bak dewa yunani, badan atletis, mata tajam bak seorang elang dan memiliki kekayaan tujuh turunan berturut-turut. banyak wanita yang bermimpi menjadi kekasih nya bahkan banyak dari mereka yang dengan suka rela memberikan tubuh untuk aaron tiduri, tapi semua itu semua hanya mimpi belaka.

karena sejujurnya aaron sama sekali tidak berminat, pada wanita-wanita yang mendekati nya bahkan memberikan tubuhnya untuk ia pakai.

Aaron tahu bahwa wanita-wanita yang mendekati nya, hanya menginginkan hartanya saja bukan tulus karena mencintai dirinya.

"Permisi tuan, saya kesini hanya ingin memberikan apa yang anda minta tuan." ujar sekertaris aaron yang bernama zack itu.

"Kenapa kau tidak mengetuk pintunya zack." ujar Aaron datar.

"Maafkan saya sebelum nya tuan, saya sudah mengetuk pintu dan meminta izin masuk kepada anda, tapi anda tidak menjawab saya tuan." jelas Zack.

"Aku tetap tidak mendengar nya, sekarang jelaskan apa kau sudah mendapatkan apa yang aku minta." ujar Aaron.

"Baik tuan, dari data yang saya dapat ada seorang perempuan yang membawa anda kedalam hotel pada malam itu tuan." ujar Zack.

"Apakah kau sudah mencari tahu siapa perempuan itu zack?" tanya Aaron.

"Maafkan saya tuan, saya tidak mendapatkan informasi apapun tentang perempuan itu." ujar zack.

"Bukankah dia pada malam itu memesan kamar untukku zack? pastinya hotel itu mengetahui indentitas perempuan itu bukan." ujar Aaron datar.

"Itu dia yang menjadi masalah tuan, kata resepsionis hotel itu perempuan yang membawa anda memesan kamar menggunakan kartu indentitas milik anda tuan." jelas Zack.

"Oh shit, bagaimana dengan cctv zack." ujar nya.

" Saya sudah mengeceknya tuan, ternyata cctv dihotel tempat anda menginap waktu itu sedang rusak tuan, jadi apa yang perempuan itu lakukan tidak ada yang mengetahuinya tuan."
ujar Zack.

Aaron menghela napas, jika seperti ini pasti akan semakin mempersulit untuk dirinya mencari siapa perempuan yang sudah menolong nya itu.

"Aku tidak ingin tahu zack, kau harus bisa mencari tahu siapa perempuan itu. bagaimanapun kau harus bisa mendapatkan nya." perintah Aaron.

"Akan saya usahakan tuan, apakah anda membutuhkan sesuatu tuan? jika tidak saya izin undur diri." ujar Zack.

"Tidak, kau pergilah kerjakan apa yang aku perintahkan tadi." ujar Aaron.

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi dulu." pamit Zack.

Aaron tidak membalas ucapan zack, pria itu justru menyenderkan tubuhnya dikursi kebesaran nya.

"Aku harap aku bisa segera menemukan mu nona, aku hanya ingin memastikan apakah kau hamil anakku atau tidak. jika benih ku tumbuh di rahim mu maka aku tidak akan pernah melepaskan mu untuk selamanya." gumam Aaron dengan smirk di wajah tampannya.

setelahnya aaron segera beranjak dari meja kerjanya, pria itu segera berlalu keluar dari ruang kerja nya untuk pulang  ke apartemen miliknya.















                 

  


   ----TBC----
          see u next chapter 👀👀

Selena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang