7

160 6 7
                                    

       happy reading

Dimansion pradipta farah tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga nya,  saat sedang asik menata makanan ia dikejutkan dengan kedatangan suaminya.

"Morning honey." ucap David dengan mencium kening farah.

"Morning juga mas, kamu mau sarapan pakai apa mas." ucap Farah.

"Mas mau sarapan roti aja sayang." jawab David.

"Sebentar aku siapkan dulu kalau begitu." ucap Farah dengan mengoleskan selai strawberry ke roti yang ada ditangannya.

"Ini mas roti nya, kalau gitu aku mau kekamar selena dulu mas." ucap Farah dengan menaruh piring yang sudah diolesi dengan selai dihadapan david.

"Buat apa kamu masih peduliin dia?" ucap David tidak suka.

"Mas bagaimana pun selena masih anak kita mas, apalagi kan dari semalam selena tidak keluar dari kamar nya. aku khawatir jika terjadi sesuatu, pada selena apalagi ia tengah mengandung." jelas Farah.

"Kalau gitu aku tinggal dulu ya mas." lanjut Farah seraya berlalu dari ruang makan.

Sesampainya dilantai tiga farah segera menuju kamar selena, ia menatap pintu kamar selena yang tertutup rapat.

Tok, tok, tok

"Sayang mom boleh masuk?" tanya Farah.

karena tidak mendapatkan jawaban dari selena, akhirnya farah memutuskan untuk membuka pintu kamar sang anak. ia mengerut keningnya ketika kamar melihat kamar selena, yang kosong terlebih kasur selena terlihat rapih. tiba-tiba perasaan nya menjadi semakin tidak enak.

"Len kamu ada didalam?" tanya Farah dengan mengetuk pintu kamar mandi.

karena tidak mendapatkan jawaban farah membuka pintu kamar mandi itu, kosong kamar mandi anak nya kosong perasaan takut semakin menghantui pikiran dan hati farah.

Farah langsung menuju lemari pakaian anak, untuk memastikan bahwa kekhawatiran nya salah.

Deg

Badan farah langsung lemas kita melihat sebagian pakaian selena, sudah tidak ada dilemari.

Farah mengambil sebuah surat yang ada dimeja, wanita paruh baya itu semakin sesak ketika membaca surat yang ditulis oleh selena sebelum perempuan itu pergi meninggalkan rumah ini.

"Tidak jangan tinggalkan mommy selena, maafkan mommy hiks, karena tidak mendengarkan menjelasan dari mu hiks." ucap Farah menangis. 

David yang sudah selesai dengan sarapan nya dibuat heran, karena farah belum juga kembali dari kamar selena karena tidak biasanya istrinya itu begitu lama dikamar selena.

Karena khawatir dengan farah, david segera menyusul sang istri, sesampainya di kamar selena. David langsung menghampiri farah yang sedang menangis dengan memeluk sebuah surat yang entah apa isinya.

"Honey ada apa kenapa kamu menangis? beritahu aku honey jangan membuat ku khawatir seperti ini." ucap David khawatir.

Farah mendongakkan wajah nya guna melihat wajah sang suami.

"Anak kita mas hiks, selena anak kita dia telah pergi meninggalkan kita hiks." tangis Farah pecah.

"A---apa selena pergi? jadi anak itu benar-benar serius dengan ucapan nya." ucap David tidak percaya.

"Sudah puas kamu mas, buat anak kita pergi dari mansion ini puas kamu mas hiks." ucap Farah

"Maafkan aku honey, harusnya kemarin aku bisa menjaga emosi ku agar tidak jadi seperti ini maafkan aku honey." ucap David sendu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Selena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang