Baru saja matahari menampakkan dirinya dari ufuk timur. Yamato dan (Y/n) memulai perjalanan pulang dari desa tempat ia melakukan misi.
Sebelum pulang ia di berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada wanita tua yang sudah memberikan mereka tumpangan untuk tidur semalam. Warga-warga disana juga mengantarkan Yamato dan (Y/n) keluar dari gerbang desa, mereka berkali-kali mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh kedua Shinobi Konoha tersebut.
Tampak dari kedua sisi mereka saat dipenuhi dengan pepohonan, kali ini mereka tidak buru-buru dan memilih untuk berjalan santai dengan Yamato yang memimpin jalan.
Tak ada suara pembicaraan apapun selama satu jam perjalanan. Mereka hanya diam, begitu pula dengan (Y/n) yang biasanya tidak bisa diam.
"Sepi banget kaya kuburan, ayo dong ngomong! Gak ada topik lagi arghhh" rengeknya dalam hati
Saat sedang asik berjalan (Y/n) tiba-tiba merasa seperti ada yang ingin keluar dari perutnya. Ia menutup mulutnya untuk menahan muntah dan lari menjauh dari Yamato.
Yamato yang sedang fokus dalam perjalanan akhirnya beralih menoleh ke arah (Y/n). Ia mengikuti (Y/n) dari belakang dan melihatnya sedang muntah di bawah pohon.
(Y/n) yang tadinya berjongkok saat muntah kini berdiri dengan nafas tersengal. Kemudian ia berbalik ke belakang dan melihat Yamato dengan raut wajah khawatir.
Yamato memberikan sapu tangan kepada (Y/n) dan air minum kepadanya. (Y/n) menerima sapu tangan itu lalu menyeka mulutnya kemudian meminum air yang diberikan Yamato.
"Terima kasih" ucap (Y/n).
Yamato mengangguk pelan, "Sebaiknya kita istirahat dulu" ucap Yamato lalu berjalan mencari tempat yang teduh untuk mereka duduk.
Kini mereka berdua duduk dibawah pohon besar yang rindang, Yamato membuka tas nya lalu mengambil sebuah bungkusan yang berisi nasi kepal pemberian wanita tua tadi.
Ia memberikan nasi kepal itu kepada (Y/n) supaya ia makan sebab perutnya kini kosong setelah muntah tadi. (Y/n) menerima nasi kepal itu dengan tersenyum lalu memakannya.
Saat gigitan pertama ia merasa mual dan ingin muntah lagi. Ia menaruh nasi kepal itu lalu lari mencari tempat untuk muntah.
"(Y/n)!" panggil Yamato.
Yamato berjalan mendekat ke arah
(Y/n) lalu mengusap punggungnya pelan. Ia sedikit panik dengan kondisi (Y/n) saat ini apalagi ini sudah kedua kalinya ia muntah.Setelah selesai muntah tubuh (Y/n) merasa lemas serta ia merasa kepalanya pusing hingga membuat pandangan objek disekitarnya berputar. Tak lama ia jatuh, dengan cepat Yamato menangkapnya.
Lama-kelamaan pandangan (Y/n) menghitam, ia kembali pingsan untuk kedua kalinya.
Yamato menepuk pelan pipi (Y/n) berharap ia sadar.
"(Y/n) bangun" panggilnya, namun tak ada reaksi yang diberikan (Y/n). Kini ia benar-benar tak sadarkan diri.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VIRGIN MOM (YAMATOXREADER)
Fiksi Penggemar(Y/n) yang sedang berada di toilet rumah sakit tiba-tiba diserang oleh pria misterius dan menjadi korban malapraktik