chap 12

7.3K 342 2
                                    

Afan berada di UKS ada alex di sana sendiri tadi naila dan diana ingin menemani afan tapi gk di bolehin sma alex karena udah beli

Alex sedang bergelut dengan pikiran nya sampai gk sadar bahwa afan sudah sadar

"Eugh"

"Hiks pusing"

"Afan kenapa ada yg pusing hm"

"Abang hiks kepala fan pusing" kaya nya dia gk sadar deh di depannya siapa

"Mau gendong gk" ucap alex

"Mau hiks"

Alex menggendong afan dan mempukpuk punggung afan
Hingga afan tertidur kembali
Tapi

Brak

"Huaaa abang hiks"

"Cup cup diem ya" alex menatap tajam yg mendobrak pintu ternyata Nio abang kedua afan dia dengar dari omanya kalo afan di pukulin

"Siniin afan" ucapnya datar dan dingin

"Ck ganggu lu"

"Lebih baik kau kembali ke kelas jangan membolos"

"Iya gw blik dlu" setelah mengasih afan ke Nio dia pergi ke kelas

"Hiks abang pusing" ucap afan dengan mata tertutup

"Kita pulang hm"

Nio membawa afan ke mansion
Di dalam mobil afan terus menerus mengeluh pusing

Sesampai nya di mansion dia membawa afan ke kamarnya dan menelfon dokter pribadi keluarganya.

"Luka nya gk terlalu dalam tapi dia akan merasa pusing kalo lukanya belum kering jadi olesin salep setiap 2 kali sehari dan mungkin besok dia akan demam" ucap doter itu setelah menjelaskan dokter itu pamit

Disana sudah ada oma dan opanya

"Cepat sembuh cucu opa, maaf ya dulu tidak memerdulikan mu" ucap opa sambil mencium kening afan

"Dah sekarang kita keluar biarin afan istirahat"

"Dah baby abang kembali kerja dulu ya"

Setelah mengatakan itu semua orang keluar dari kamar Nio

ᴛᴀʏᴘᴏ ᴛᴀɴᴅᴀɪɴ
ᴠᴏᴛᴇ ʀʀᴏʀʀʀ

{transmigrasi} arfan to afran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang