SEVEN

2 0 0
                                    

Tiada satu katapun yang bisa keluar dari mulut seorang Sunny sekarang hanya satu yang kini ada di pikirannya, apakah wanita di depannya ini baru saja jujur tentang perasaan cintanya pada seseorang yang baru ia kenal?

"Ha-Harsya"

"Hmm?"

"Gini, eeeee gue bukannya mau mojokin lo atau gimana tapi kalo lo ngerasain semua itu kenapa lo gak jujur aja dari awal sama dia, gue yakin kok dia pasti bakal ngerti keadaan lo"

Harsya tersenyum simpul ia menyeka air mata yang ada di pelupuk mataanya sejak tadi.

"Enggak Sun, Laila gak akan pernah saya biarin untuk tau hal ini sampai kapan pun"

"Tapi emangnya lo mau kayak gini terus?"

"Gak papa, saya siap"

Gadis di sampingnya menunduk lesu berusaha mencari jawaban lagi.

"Kalo Laila yang gak siap gimana? lo bakal tetep bertahan sama perasaan lo di saat dia ngerasa gak nyaman sama semuanya? ya maksud gue, gimana kalo misalnya Laila akhirnya sadar sama perasaan lo ke dia?"

"Apapun yang terjadi saya akan berusaha kembali biasa saja terhadap Laila tapi saya tidak akan memaksa semuanya terjadi dengan begitu cepat biar waktu yang membawa semuanya"

Lagi, gadis di sampingnya tetunduk lesu, sudahlah ia tidak akan kembali menjawab kali ini, Harsya kembali menyalakan mesin mobil ia mengalihkan mobilnya untuk pergi menyusuri jalan malam yang cukup sepi.

Setibanya di tempat tujuan Sunny memandang kebingungan, kemana Harsya membawanya sekarang?

"Besok saya anterin kamu pulang"

"Ih! gak mau!"

"Setidaknya perbaiki hubungan keluarga kamu"

"Cih! ngapain?"

"Kamu yang paling tau kan, saya bukan anggota keluarga kamu"

Selesai berbicara Harsya segera menenteng barang bawaan Sunny ke kamarnya, rumah sudah tampak gelap dan sunyi, semua anggota keluarganya pasti sudah tertidur lelap, ia menginjakkan kaki ke kamarnya dengan sangat hati-hati lalu memberi sinyal agar Sunny segera ikut masuk.

"Ini kamar lo?"

"Iya"

"Waaaw! lumayan yaa"

Sunny mengitari kamar itu dan terperanjat seketika saat melihat sebuah Aquarium besar dengan seekor ular di dalamnya membuat jantungnya sedikit berdisko ria.

"Lo apa-apaan njir!? melihara uler?"

"Ssssst"

"Sat-sut sat-sut, lo kira gue gak kaget apa!?"

"Jangan berisik, nanti dia bangun"

"Serem banget sih Sya"

Yang di bicarakan hanya tersenyum simpul ia meletakkan semua barang Sunny dengan rapi, ia juga merapikan kasur itu untuk Sunny tidur, menurutnya tidak etis kalau ia harus tidur di sofa kamar, secara Sunny adalah tamu bukan?

"Lo tidur di mana?"

"Tuh"

Ia menunjuk ke arah sofa di sana.

"Yang bener aja?"

"Beneran, cepet tidur ini udah malem, saya mau ke toilet"

"Laila beruntung banget bisa punya temen modelan dia, tapi kalo buat di sukain gak dulu deh HIKS!"

Pagi hari di rumah orang asing, itu kesan pertama yang Sunny rasakan sekarang ia sudah bangun sejak jam 5 tadi, pergi mandi, dan merapikan segalanya untuk kembali pulang kini sisa membangunkan seorang Harsya.

ME OR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang