🍒 part 12

7K 376 26
                                    

____________________________________________
Seperti biasa tembus 70 vote baru Thor up
____________________________________________

Wedeh keknya Thor rajin banget deh up nya hehe

Demi kesenangan kalian ni Thor up




















Adelio
_______

Aku merasa bersalah karena telah menyebut nama jason di waktu yang tepat. Nona Ashel nampaknya marah besar padaku, ia bahkan tidak mengajakku sarapan atau bertanya kemana aku akan pergi sebelum aku berangkat. Kemarahan soal dia murka sampai membuat bokongku tersiksa itu tidak apa-apa dibanding diamnya sekarang. Ashel seolah menghindari kontak fisik maupun sekedar menatapku. Aku berhutang maaf padanya. Akan kupikirkan bagaimana membuatnya memaafkanku, namun aku sedang berada di kelas - mendengarkan dosen menerangkan materi di layar proyektor dan papan tulis.

Sudah berapa hari dia mendiamkanku, namun tidak sampai mengusirku keluar dari istananya sih. Tetap saja aku merasa kosong, biasanya Ashel bertanya padaku setiap aku akan pergi. Namun akhir-akhir ini dia diam mengacuhkanku, ish ternyata disiksa dengan cara seperti ini lebih menyiksa daripada dia memperbudak aku dalam kunkungannya.

"Refaldo!"

"Adelio Refaldo!!!"

"Tuan Refaldo!!!"

"Heh!"

Aku tersadar dari lamunan saat Oniel menyikut lenganku dari samping kiri. Aku menoleh bingung menatap isyarat oniel yang belum kupahami, dia terus menggerakan bibirnya moncong ke depan. "Ekheeem..." aku mendengar geraman pak tua yang mendekati mejaku. "Tuan Refaldo, apa kamu masih mau belajar di kelasku?" Ah sial, ternyata dosen ini memanggil namaku daritadi untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan padaku.

"Ma...maaf pak, tadi anu..."

"Kalau kamu masih mau belajar tolong fokus ke depan atau jika kamu mau keluar, aku tidak melarangmu juga Refaldo!" Ucap pak dosen

Mataku melihat oniel, aku memang minta bantuan supaya dia menyelamatkanku. Tapi si bodoh ini malah mengangkat kedua bahunya seolah meledekku. Teman brengsek macam apa lu oniel. Dia tersenyum meledek sekarang, aih benar-benar minta ditampar dia.

Setelah kelas bubar, aku masih bersama oniel- dengan gelagat mata keranjangnya memburu wanita cantik. "Hoi oniel!" Aku menyikut lengannya sampai dia terusik dari mata genitnya yang tebar pesona menjerat wanita naif. Oniel yang merasa aktivasnya terusik mendecak sebal - menatapku dengan kesal.

"Ada apa sih ckckckck mengganggu aja lu ini ish!" kesal oniel

Oniel berusaha jelalatan mencari mangsa lagi, aku menarik kepalanya supaya mengarah padaku.

"Aish, kenapa?" Ujarnya geram dengan nada baritonnya yang meninggi.

"Apa luu tahu cara membuat wanita berhenti marah dan memaafkan kesalahan yang telah dibuat seorang pria?"

Binarnya menyorot dalam kebingungan, mungkin Oniel heran mengapa tiba-tiba aku menanyakan hal seperti ini, padahal dia tahu sendiri aku tak punya hubungan asmara dengan wanita manapun saat ini.

"Eoh, kenapa tiba-tiba menanyakannya?" Mata besarnya seakan menimbulkan hasrat kecurigaan.

"Apa lu punya kekasih sekarang?"ujar oniel

Dengan cepat aku menggeleng, tidak tentu saja tidak.

Aku tak punya hubungan asmara dengan wanita
manapun - aku hanya terikat kontrak dengan psikopat kesepian bernama Ashel. Oniel makin lebar menatapku walau aku mengelak, menegaskan sendiri kalau aku tidak ada hubungan asmara dengan wanita manapun.

SUGAR MOMMY CELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang