Ketika panggilan Tuhan memanggilmu pulang,
Aku terdiam, terpaku dalam kehampaan,
Tetapi, di balik air mata yang berlinang,
Aku menangisi kepergian yang tak terelakkanAir hujan di bumi gersang, membasahi setiap ruang jiwa
Karena dalam perpisahan, telah menemukan kedamaian yang abadi
Untukmu yang menapaki hari tanpa sosok ayah di sampingmuTetaplah kuat mengarungi gelombang kesedihan
Engkau akan perlahan melupakan jejak-jejaknya,
Meski kadang terasa pedih dan sulit dihapus dari ingatan.
Akan tiba saatnya ketika dia hanya tinggal dalam benak harapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nabastala
PuisiYang ku pilih adalah puisi Akrostik karena semua kata terdapat kalimat indah, meskipun kita tidak tahu yang mana terdapat kalimat sederhana nan indah.