GUNNEN

3. Rasa Penasaran

Song in this part : Bite me by Enhypen

Jangan lupa beri dukungan, yak. Happy reading everyone!

***

"Tidak!" Diane menolak mentah-mentah. "Aku bilang tidak."

Winnie mengaruk kepalanya yang tak gatal. "Aku hanya menyampaikan pesan darinya untukmu."

Diane melotot kesal pada adiknya. "Kenapa kau mau?"

Winnie mengangkat bahunya, ia pun tak mengerti mengapa ia mau-mau saja menyampaikan pesan Sirius pada Diane. Tentunya ajakan kencan Sirius pada Diane telah ditolak mentah-mentah, dan Diane sangat ingin menghindari pemuda tersebut.

Melihat kekesalan Diane, Winnie tak mengatakan apa-apa lagi selain memungut sepatu baletnya, gadis itu ingin berlatih balet di hari yang indah ini. Saat di akhir pekan, jika ia tak pergi ke hogsmeade, Winnie atau Diane akan berlatih balet. Dari kecil, kedua gadis Rosevelt itu sangat mengagumi tarian balet. Menurut mereka, balet adalah lambang dari keanggunan dan keindahan.

"Mau ke mana kau?" Tanya Diane yang mulai menurunkan nada bicaranya.

"Berlatih, aku sudah lama tak berlatih." Jawab Winnie. "Kau mau ikut? Atau kau berniat bertemu dengan--"

"Winnie Rosevelt!" Tegur Diane yang menimbulkan cengiran khas pada gadis itu.

"Okay, okay, aku pergi dulu. Bye sissy!" Pamitnya meninggalkan ruang kamar.

Winnie melangkahkan kaki jenjangnya menuju halaman belakang kastil. Biasanya di akhir pekan, halaman belakang akan selalu sepi. Lagipula siapa yang akan pergi ke sana, halaman belakang kastil Hogwarts tak memiliki apapun untuk dilihat.

Situasi yang sepi membuat gadis itu tersenyum, Winnie mulai meraih tongkat sihirnya dan mengayunkannya. Sebuah sinar putih muncul dan memantul ke tubuh gadis itu. Tak lama, dalam sekejap pakaian santai yang dikenakannya berubah menjadi pakaian balet.

"Hmm, sempurna."

Awalnya Winnie hanya melakukan pemanasan sebelum benar-benar berlatih balet. Melangkah dengan gerakan anggun dan mulai mengangkat tubuhnya dengan dua jari kakinya.