18

318 42 5
                                    

Happy reading...
###

Oline POV..

Aku pulang dengan keadaan lesu. Aku masih bingung menjelaskan perihal tentang delyn ke Cerin. Jujur, aku sudah memantapkan hatiku untuknya, delynn hanya masa lalu. Huh! Bagaimana caranya agar dia mau dengerin aku.

"Woyy, manual! Lu kenapa dah lemes gitu? Tumben?" Tanya kak macha padaku.

"Diem kak, gue lagi ribut Ama doi". Jawabku.

"Oh lagi ribut, ya lagian lu buaya sih". Ledeknya.

"Dulu emang buaya, sekarang udah nggaa". Tegasku.

"Affah iyaa??". Tanyanya dan itupun membuatku kesal lantas aku langsung bergegas ke kamar karena malas meladeninya.

"Woyy manual! Gue belum selesai yaa. Ngga sopan bgt main pergi aja". Terdengar teriakannya.

Di kamar, aku meletakkan tasku di kursi meja belajarku. Lalu aku mengambil fotoku dan Cerin. Jujur aku kangen dia, tapi dia masih mode marah padaku. Aku pun meletakkan nya dan pergi mandi.

***

Chia POV..

Aku masih bersama ka priziii, entahlah kaka dimana. Bisa² nya dia belum pulang jam segini. Padahal papa udah pulang dari 30 menit yang lalu setelah menengokku yang tengah belajar bareng ka prizii.

"Eemm, ka. Aku boleh tanya sesuatu ngga?" Tanyaku ragu² padanya.

"Boleh, mau nanya apa? Kok kaya takut gitu sih?". Dia menggoda ku

"Tapi aku malu, soalnya ini lebih ke pribadi gitu sih ka". Jawabku

"Oh, tanyain aja daripada jadi beban. Soalnya aku liat² itu udah jadi beban loh buat kamu. Dan kamu itu tipe yang selalu cari tau kalo mode kepo".

Aku hanya terkekeh, dia tau aja aku gimana. Aku mengatur nafasku lalu aku bertanya padanya.

"Ka prizii Deket banget ya Ama Kaka aku?". Tanyaku padanya lalu dia berpikir sejenak.

"Lumayan sih". Jawabnya sambil menatapku

"Oh, ka prizii tau dong kalo Ka lily suka Ama ka prizii?". Tanyaku lagi

"Iya aku tau, cuman ya aku Ama Lily lebih baik jadi sahabat menurut aku". Jelasnya.

"Oh gitu.." aku menghela nafas lega. Entah kenapa aku lega aja gitu.

"Kamu kenapa nanyain itu?". Tanya dia padaku.

"Aku kepo aja, kan sekarang Kaka udah Ama ci delyn. Aku takutnya Ka lily main² gitu Ama ci delyn. Soalnya kata papa, jangan mainin perasaan orang nanti kena karma katanya ". Jelasku.

"Oh begitu, kamu anak papa banget ya kayanya" ucapnya.

"Banyak yang bilang, aku mirip papa. 11 12 katanya tengil Ama nyebelinnya". Aku terkekeh sementara dia tertawa.

"Tapi, menurut aku iya sih. Kamu Ama Lily bertolak belakang sifatnya. Lily cenderung introvert sementara kamu ekstrovert banget". Ucapnya.

"Ka lily lebih ke mama kaa, gen mama yang kuat di Ka lily sih kata oppa omma aku juga". Jawabku sementara dia hanya manggut-manggut. Hening, karena aku melanjutkan mengerjakan tugasku sementara ka prizii tengah memeluk boneka pandaku sambil melihat sekeliling kamarku.

Chiaa or Chaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang