chapter 7

175 12 0
                                    

Aku masih diam di kursi di bawah pohon tempat favoritku, sendiri, ya sendiri, tadi Yujin dan Yura ada di sini, sampai mereka mengerti bahwa aku tidak ingin diganggu.

"Kau sedih?" Taehyung tiba-tiba sudah berada di sampingku, apa Yujin dan Yura yang bilang ke dia?

"Kenapa kau di sini, apa Yura dan Yujin yang bilang?"

"Aish aku bahkan belum bertemu mereka, tadi aku habis dari kantin dan melihatmu sendiri di sini, dengan wajah yang seperti ini, kau sedih?"

"Ne."

"Kenapa?"

"Seokjin oppa."

"Ooh itu, aku sudah tahu dari Yoongi oppa, sudahlah Seokjin hyung sudah besar dan bisa mengatasi masalahnya sendiri."

"Tapi aku tidak bisa melihatnya seperti ini."

"Terkadang seseorang tidak bisa selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, bukankah kau yang bilang waktu itu, saat aku ingin membeli kamera baru tapi ibuku melarangku?"

"Kau benar."

"Sudahlah jangan seperti ini, kau terlihat lucu."

"Kya Taehyung."

"Hei jangan memukulku, sudah ayo."

"Kemana?"

"Ke kelas, ini sudah hampir masuk lagi, kau ingin membolos pelajaran musik."

"Tidak mungkin, mana mungkin aku melewatkan pelajaran Ms. Boa."

"Ya ayo."

Taehyung langsung menarikku, kebiasaan.

HERIN POV

"Hah kau ini, sedih tapi jangan meninggalkanku" Ha Yi langsung duduk di sampingku dengan sedikit kesal, ya aku memang langsung meninggalkannya ke perpustakaan tadi, lagian dia juga kenapa ngambek.

"Hei Herin kau sudah menjadi tuli juga huh."

"Aish jangan marah terus nanti cepat tua."

"Kau..."

"Hehe."

"Jadi bagaimana?"

"Apa?"

"Aish jangan pura-pura lupa, apa kau benar-benar lupa, sini aku pukul kepalamu biar tidak lupa."

"Kau ini, ya jangan membahas itu."

"Ok terserah, hei ayo aku lapar."

Ha Yi langsung menarikku ke sembarang arah, aish kebiasaan, bahkan ini bukan waktu makan siang.

~~~

Sudah hampir satu bulan, ya kalender bulan ini sudah hampir habis ku coret, kenapa? Satu bulan berat untuk ya mungkin bisa dibilang waktu menuju perpisahan atau ya semacamnya.

"Herin ayo" tiba-tiba Ha Yi muncul dari balik pintu, tidak bisakah lain kali dia mencoba hal yang lain seperti muncul dari balik pintu, ok lupakan.

"Ya apa?"

"Kau tidak kuliah?"

"Ani."

"Kenapa?"

"Memang kenapa?"

"Aish aku kan tidak pandai dalam menyetir."

"Ya sudah naik bis saja."

"Hfftt, ya sudah bye."

Ha Yi langsung pergi tanpa menutup pintu, ya Tuhan kenapa aku punya teman yang cantik juga punya suara bagus tetapi sangat konyol seperti itu, ok aku tahu dia lebih yadong dariku, apa aku beneran.

Aku melihat koper di tempat tidurku, aku langsung melihat ponsel di samping koperku. Aku mengambilnya dan membuka line tunggu untuk apa aku membuka ini? Dan kenapa sudah ada di ruang chatku dengan Seokjin, ah bodoh kau Herin.

Aku langsung melempar ponselku ke tempat tidur dengan kencang, soal kalau melompat lagi dan terjatuh ke lantai huh aku tidak peduli.

Aku langsung pergi mengambil lagi ponselku, untuk apa, mengirim line ke Seokjin. Biarkan kalau kalian bilang aku bodoh.

AUTHOR POV

"Ya Seokjin kau mau ke mana?" Yoongi berteriak dengan sangat nyaring di lorong sekolah yang sepi, kelas mereka memang tidak ada guru dan mungkin juga Yoongi langsung akan di gantung setelah ini.

"Aku mau pergi."

"Ke mana?"

"Rahasia."

"Ya Seokjin, Seokjin."

Yoongi sudah berusaha mengejar Seokjin, tapi dia berhenti karena pria yang jauh lebih tinggi darinya itu sudah sangat jauh, dan dia langsung duduk di kursi yang ada di sana. "Aish pria itu benar-benar" Yoongi memasang wajah kesal sekaligus lelah kemudian berdiri dan berjalan lagi ke kelas.

my lovely noonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang